Tugas Akhir Sipil
model eksperimental penempatan groundsill sebagai perlindungan abutmen jembatan
Dua proses penting yang terjadi pada sungai yaitu penggerusan/erosi dan
pengendapan/sedimentasi. Gerusan merupakan permasalahan yang selalu muncul bersamaan dengan
adanya aliran air di sepanjang sungai yang dapat diakibatkan karena adanya kondisi morfologi sungai
dan adanya struktur bangunan pada aliran sungai tersebut. Salah satunya yaitu abutmen jembatan yang
dapat memicu terjadinya gerusan lokal di sekitar bangunan tersebut. Untuk itu perlu adanya upaya
pengendalian terhadap gerusan di sekitar abutment jembatan, salah satu cara yang dapat dilakukan
adalah dengan menempatkan groundsill di bagian hilir abutmen. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pola gerusan akibat perletakkan groundsill, hubungan antara kedalaman gerusan dengan
debit aliran, dan untuk mengetahui hubungan antara kedalaman gerusan dengan jarak perletakkan
groundsill.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium
Hidraulika dan Pantai, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram dan uji material di
Laboratorium Geoteknik dan Geodesi, Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram.
Penelitian ini menggunakan saluran lurus berbentuk persegi panjang dengan panjang 7,86 m, lebar
0,50 m dan tinggi 0,60 m, dan kemiringan dasar saluran 0,1%. Model abutmen adalah tipe semi
circuler end abutment dengan panjang, 14 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 50 cm. Sedangkan dimensi
groundsill yang digunakan lebar atas 5 cm, lebar bawah 25 cm, panjang 49.8 cm dan tinggi 17,5 cm.
Material dasar yang digunakan adalah pasir yang lolos saringan no. 10 dan tertahan disaringan no. 200
dengan nilai d50 = 0,7 mm dan berat jenis 2,694 gram/cm3. Model diuji dengan menggunakan 4 variasi
debit yaitu 0,0036 m3/dt, 0,0043 m3/dt, 0,0049 m3/dt dan 0,0056 m3/dt, sedangkan 5 variasi jarak
perletakkan groundsill yaitu 2B (20 cm), 3B (30 cm), 4B (40 cm), 5B (50 cm) dan 6B (60 cm).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola gerusan yang terjadi pada abutmen jembatan tipe
semi circuler end abutment adalah pola dunes. Kedalaman gerusan (ds) maksimum terjadi pada daerah
tengah abutmen, sedangkan sedimentasi terjadi pada daerah hilir abutmen. Faktor debit aliran
mempunyai hubungan berbanding lurus dengan kedalaman gerusan. Semakin besar kedalaman aliran,
maka gerusan yang terjadi semakin besar. Hal ini ditunjukkan, untuk kedalaman gerusan (ds)
maksimum terjadi pada saat debit aliran (Q)= 0,0056 m3/dt sebesar 0,0684 m dan untuk kedalaman
gerusan (ds) minimum pada saat debit aliran (Q)= 0,0036 m3/dt sebesar 0,0187 m. Sedangkan
penempatan groundsill sebagai pelindung dari gerusan. Kedalaman gerusan (ds) maksimum terjadi
pada jarak penempatan groundsill 5B (50 cm) sebesar 0,0684 m dan kedalaman gerusan (ds) minimum
terdapat pada jarak penempatan groundsill 3B (30 cm) sebesar 0,0187 m.
1402151225 | 624.2.nov.m.c.1/2014 | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain