Text
ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI DI WILAYAH PANTAI GILI TRAWANGAN
Pada dasarnya garis pantai akan selalu berevolusi dan berubah untuk menyesuaikan dengan
keadaan alam untk mencapai suatu kondisi keseimbangan dinamiknya. Suatu pantai mengalami
erosi, akresi (sedimentasi) atau tetap stabil tergantung pada sedimen yang masuk (suplai) dan yang
meninggalkan pantai tersebut. Tak terkecuali di wilayah Nusa Tenggara Barat khususnya di pulau
Lombok, yang memiliki daerah pantai cukup banyak, salah satunya terletak di wilayah pantai Gili
Trawangan. Gili Trawangan merupakan salah satu dari tiga gugusan pulau yang disebut juga dengan
Gili Matra yang terletak disisi barat laut pulau Lombok, Secara geografis Gili Trawangan terletak pada
8º 20º – 8º 21º LS dan 116º01º – 116º 02º BT. Kondisi Trawangan yang berada paling luar dibanding
dua gili lainnya, dan dengan kondisi pantai yang berhadapan langsung dengan Laut Bali disisi utara
pulau, berpotensi untuk menerima langsung arus serta terpaan gelombang besar terutama saat
musim angin barat yang terjadi pada bulan Desember, Januari, Februari dan awal Maret. Secara
langsung ini berdampak pada tingkat abrasi pantai yang cukup mengkhawatirkan.
Analisa perubahan garis pantai dilakukan dengan beragam cara, salah satunya dilakukan
dengan menghitung jumlah volume sedimen yang berada di wilayah pantai berdasarkan pengolahan
data pengukuran melintang pantai yang dilakukan sepanjang garis pantai Gili Trawangan. Perubahan
garis pantai adalah proses yang berlangsung dalam waktu yang cukup lama, maka pengukuran
dilakukan juga pada beberapa periode waktu lampau yang diperoleh dari hasil proses digitasi
terhadap peta citra satelit dan peta terbitan Badan Informasi Geospasial.
Dari analisa yang dilakukan, garis pantai Gili Trawangan dari periode ke periode tahun
penelitian cenderung tetap berdasarkan hasil pengukuran dari peta digitasi yaitu berturut turut untuk
1996 dengan panjang ± 7.03 km, 2009 ± 7.06 km, 2013 ± 7.02 km dan tahun 2014 ± 7.05 km.
Perubahan yang terjadi lebih ke bentuk dari penampang memanjang pantai, dimana tergerusnya sisi
utara pulau terbawa dan menumpuk di sisi barat dan selatan pulau serta sedikit di sisi timur. Hal ini
berdasarkan perhitungan volume sedimen yang dilakukan disetiap sisi pulau Gili Trawangan, dimana
sisi utara mengalami perubahan jumlah volume sedimen paling besar yaitu ± 78.074 m3 dan
berbanding terbalik dengan sisi barat yang mengalami penambahan volume sedimen yang cukup
signifikan yaitu ± 141.097 m3 sedangkan untuk sisi selatan dan timur perubahan yang terjadi
cenderung stabil dimana pengurangan sedimen di ikuti oleh penambahan sedimen periode
berikutnya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain