Tugas Akhir Sipil
STUDI KEBUTUHAN DAN POLA PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA MATARAM
Kota Mataram merupakan kota yang mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai oleh semakin meningkatnya kepadatan penduduk, munculnya perumahan-perumahan baru, dan bertambahnya pembangunan diberbagai sektor. Setiap pembangunan perumahan baru menuntut dibangunnya prasarana-prasarana yang mendukung, seperti jaringan distribusi air bersih oleh PDAM. Dalam upaya pengembangan jaringan distribusi air bersih oleh PDAM, diperlukan adanya data pendukung tentang kebutuhan air harian rata-rata, fluktuasi pemakaian air, jam puncak dan faktor harian maksimum pemakaian air.
Data sekunder dianalisis untuk mendapatkan data pendukung. Data sekunder yaitu data Ikhtisar Rekening Air (IRA) Kota Mataram dan data debit keluaran (Qouflow) didapatkan dari pencatatan debit (flowmeter) Reservoir Bug-bug dan Telaga Ngembeng (Telaga Sari). Kebutuhan air harian rata-rata dianalisis dari data Ikhtisar Rekening Air (IRA) yang tersedia selama 4 tahun (2012–2015), dengan membagi total pemakaian air satu kota dengan jumlah pelanggan. Data debit keluaran direrata dari beberapa kejadian untuk mendapatkan debit keluaran yang menghasilkan pola pemakaian air bersih. Faktor jam puncak dihitung dengan membagi debit tertinggi jam-jaman dalam satu hari dengan debit rerata harian dalam satu minggu. Faktor harian maksimum dihitung dengan membagi total pemakaian air harian terbesar dalam satu minggu dengan debit rerata harian dalam satu minggu.
Hasil perhitungan didapakan rata-rata kebutuhan air bersih Kota Mataram mencapai 154 Liter/orang/hari. Fluktuasi pemakaian air Kota Kataram terdapat dua buah puncak. Pemakaian air pada puncak pertama Kota Mataram mulai naik pada pukul 03.00-05.00 dengan debit tertinggi mencapai 1.855,42 m3/jam dan turun pada pukul 05.00-14.00. Pada puncak kedua pada pukul 14.00-15.00 dengan debit puncak mencapai 1.792,22 m3/jam dan turun pada pukul 15.00-03.00. Pemakaian air terbanyak Kota Mataram pada pukul 05.00 dengan faktor jam puncak mencapai 1,07. Nilai faktor jam puncak lebih kecil dari standar yang ditetapkan Dinas Pekerjaan Umum yaitu 1,5. Faktor harian maksimum Kota Mataram sebesar 1,01. Nilai faktor harian maksimum mendekati nilai standar yang ditetapkan Dinas Pekerjaan Umum yaitu 1,15.
Kata kunci : Kebutuhan Air Bersih, Pola Pemakaian Air Bersih, Faktor Jam Puncak, Faktor Harian Maksimum
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain