Tugas Akhir Sipil
ANALISA KESTABILAN LERENG BATUAN LUNAK PADA MUKA TEROWONGAN MILA DI RABABAKA KOMPLEKS KABUPATEN DOMPU
Kestabilan lereng dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah jenis
material penyusun lereng dan geometri lereng, kehadiran air pada lereng, gaya-gaya luar yang
bekerja pada lereng dan lain sebagainya. Lereng batuan lunak merupakan lereng yang material
penyusunnya terdiri dari material sedimentasi yang belum mengalami proses diagnesa. Batuan
lunak mempunyai keruntuhan yang berbeda dari batuan keras yaitu didominasi oleh keruntuhan
geser. Disamping struktur geologi, kehadiran air dan karakteristik fisik dan mekanik batuan juga
dapat mempengaruhi kestabilan lereng. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan
lereng batuan lunak pada lereng muka terowongan Mila area inlet dan outlet di Rababaka
Kabupaten Dompu. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi menggunakan software PLAXIS
V.8.5 dengan melakukan analisa kestabilan lereng terhadap pengaruh material penyusun lereng
dan avour yang berada pada puncak lereng akan menyebabkan retakan tarik pada lereng yang
memberikan tegangan air pada lereng. Selanjutnya analisa kestabilan lereng dilakukan
menggunakan software PLAXIS V.8.5 dengan metode elemen hingga serta konsep phi-c (ϕ-c)
Reduction.
Hasil analisa menunjukkan bahwa lereng dalam kondisi jenuh memiliki nilai safety factor
(SF) lebih rendah dari pada lereng dalam kondisi kering. Faktor yang mempengaruhinya adalah
avour yang berada di atas lereng. Hal ini ditunjukan dengan analisa kestabilan lereng
menggunakan lereng pada kondisi jenuh dan lereng pada kondisi kering. Selain itu juga
didapatkan nilai SF pada area inlet terowongan lebih rendah dari pada pada SF yang dihasilkan
lereng pada area outlet terowongan. Karena perbedan jenis batuan penyusun lereng pada area
inlet terowongan dan lereng pada area outlet terowongan.
Kata kunci : Batuan lunak, diagnesa, kestabilan lereng, phi-c Reduction
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain