Tugas Akhir Sipil
PERBANDINGAN KUAT LENTUR BALOK BETON KONVENSIONAL DENGAN BALOK BETON SCC (SELF COMPACTING CONCRETE
Hasil pengecoran beton banyak ditemukan keropos dilapangan, karena alat pemadat yang digunakan saat pengecoran tidak bisa bekerja secara maksimal. Solusi untuk mengatasi masalah tesebut adalah dengan memakai beton SCC. Spefisikasi material beton SCC sedikit berbeda dengan beton konvensional maka perlu dikaji lebih jauh mengenai prilaku strukturnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prilaku lentur balok beton SCC yang mencakup hubungan beban dengan lendutan, pola retak, dan kekuatan lenturnya.
Benda uji berupa balok beton bertulang dengan dimensi 125 x 200 (mm) yang dibuat dengan rasio x/d = 2, 3, 4, 5 dan 6. Balok dibuat setelah mix design memenuhi kriteria SCC yang mengacu pada standar EFNARC. Penulangan balok menggunakan 3ϕ10 untuk tulangan tarik dan 2ϕ8 untuk tulangan tekan, dan untuk pengujian balok dilakukan dengan metode two point loading.
Hasil pengujian menujukan balok beton SCC dan beton konvensional memiliki kuat lentur yang relatif sama, ini ditunjukan dengan besar momen ultimit yang terjadi pada balok, untuk beton SCC dengan x/d = 6,5,4 dan 3 momen ultimitnya (Mu) sebesar 16.53 kNm, 17.02 kNm, 15.30 kNm dan 16.58 kNm. Dan untuk beton konvensional x/d = 6,5,4 dan 3 momen ultimitnya (Mu) sebesar 16.57 kNm, 16.20 kNm, 14.93kNm dan 16.13 kNm. Begitu juga pada grafik hubungan beban dengan lendutannya memiliki trend yang sama. Pola keruntuhan yang terjadi pada kedua balok juga sama, untuk balok dengan x/d = 4, 5 dan 6 jenis keruntuhannya adalah retak lentur sedangkan untuk x/d = 2 dan 3 jenis keruntuhannya geser lentur.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain