Tugas Akhir Sipil
ANALISA INDEKS KEKERINGAN DENGAN METODE SPI DAN METODE PNI SERTA SEBARAN KEKERINGAN DENGAN GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) DI PULAU LOMBOK
Sebanyak 4 Kabupaten di wilayah Pulau Lombok dilanda kekeringan setiap tahun baik pada musim hujan maupun musim kemarau. Maka diperlukan analisis lebih jauh untuk memahami karakteristik kekeringan yang terjadi di Pulau Lombok yang menjadi wilayah studi dalam Tugas Akhir ini. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis kekeringan yaitu dengan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Percent Normal Index (PNI). Diharapkan nantinya dengan menggunakan kedua metode ini akan didapatkan suatu ukuran penentu bulan kering berdasarkan data hujan pada tahun-tahun sebelumnya. Pada periode tahun 1994-2015 di Pulau Lombok dengan menggunakan metode SPI didapatkan kekeringan dengan nilai indeks terendah sebesar -5,34 (Ekstrim Kering) pada stasiun hujan Jurang Sate yang terjadi pada bulan Januari tahun 2015. Sedangkan pada periode tahun 19942015 dengan metode PNI didapatkan tahun yang mengalami kekeringan terparah pada stasiun hujan Pringgabaya dan stasiun hujan Mangkung sebesar 47,77% yang terjadi pada bulan Mei sampai November 1994. Pada masing-masing periode 1 bulanan, 3 bulanan, 6 bulanan dan 12 bulanan menggunakan metode SPI didapatkan hasil yang berbeda-beda. Hasil SPI periode 1 bulanan, 3 bulanan, dan 6 bulanan secara berturut-turut adalah -5,34, -7,41, -5,54. Pada SPI periode 12 bulanan, nilai indeks kekeringan mencapai -9,01 yang terjadi pada tahun 2002 di stasiun hujan Lingkok Lime. Pada PNI periode 12 bulanan, nilai indeks kekeringan mencapai 30,76% yang terjadi pada tahun 2002 di stasiun hujan Lingkok Lime. Kata Kunci : Kekeringan, Indeks kekeringan, Metode Standardized Precipitation Index (SPI), Percent
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain