Text
PENGARUH FRAKSI VOLUME SERAT KULIT JAGUNG TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKUATAN BENDING KOMPOSIT POLYESTER
Serat alam merupakan bahan pengisi untuk dapat menghasilkan bahan komposit yang ringan, kuat, ramah lingkungan serta ekonomis,Serat kulit jagung merupakan salah satu bahan pengisi dari serat alam yang bisa digunakan karna persediaannya yang melimpah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat kulit jagung terhadap kekuatan tarik dan bending komposit polyester. Bahan utama dari penelitian ini adalah polyester sebagai matriks dan serat kulit jagung sebagai pengisi. Pembuatan komposit dilakukan dengan mencampurkan matriks dan serat sesuai fraksi volume yang sudah ditentukan. Sebelum serat digunakan serat terlebih dahulu direndam menggunakan NaOH 5% selama 2 jam, pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji tarik dengan ASTMD 3039 dan uji bending dengan ASTMD 790. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak fraksi serat pada spesimen, kekuatan tarik dan bending spesimen akan semakin meningkat. Pada Kekuatan tarik, nilai terendah terdapat pada fraksi serat 20% dengan nilai kekuatan tarik 9,39 Mpa , 30% dengan nilai kekuatan tarik 12,10 Mpa, 40% dengan nilai kekuatan tarik 15,43 Mpa , nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu pada fraksi serat 50% dengan nilai kekuatan tarik 15,70 Mpa. Pada pengujian bending nilai terendah terdapat pada fraksi serat 20% dengan nilai kekuatan bending 7,55 Mpa, 30% dengan nilai kekuatan bending 10,41 Mpa, 40% dengan nilai kekuatan bending 11,83 Mpa, nilai kekuatan bending tertinggi terdapat pada fraksi serat 50% dengan nilai kekuatan tarik 14,58 Mpa. Serat alam merupakan bahan pengisi untuk dapat menghasilkan bahan komposit yang ringan, kuat, ramah lingkungan serta ekonomis,Serat kulit jagung merupakan salah satu bahan pengisi dari serat alam yang bisa digunakan karna persediaannya yang melimpah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fraksi volume serat kulit jagung terhadap kekuatan tarik dan bending komposit polyester. Bahan utama dari penelitian ini adalah polyester sebagai matriks dan serat kulit jagung sebagai pengisi. Pembuatan komposit dilakukan dengan mencampurkan matriks dan serat sesuai fraksi volume yang sudah ditentukan. Sebelum serat digunakan serat terlebih dahulu direndam menggunakan NaOH 5% selama 2 jam, pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji tarik dengan ASTMD 3039 dan uji bending dengan ASTMD 790. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak fraksi serat pada spesimen, kekuatan tarik dan bending spesimen akan semakin meningkat. Pada Kekuatan tarik, nilai terendah terdapat pada fraksi serat 20% dengan nilai kekuatan tarik 9,39 Mpa , 30% dengan nilai kekuatan tarik 12,10 Mpa, 40% dengan nilai kekuatan tarik 15,43 Mpa , nilai kekuatan tarik tertinggi yaitu pada fraksi serat 50% dengan nilai kekuatan tarik 15,70 Mpa. Pada pengujian bending nilai terendah terdapat pada fraksi serat 20% dengan nilai kekuatan bending 7,55 Mpa, 30% dengan nilai kekuatan bending 10,41 Mpa, 40% dengan nilai kekuatan bending 11,83 Mpa, nilai kekuatan bending tertinggi terdapat pada fraksi serat 50% dengan nilai kekuatan tarik 14,58 Mpa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain