Tugas Akhir Sipil
PENGARUH VARIASI KEDALAMAN PENJANGKARAN TERHADAP KUAT LEKAT (BOND STRENGTH) TULANGAN BAJA ULIR PADA BETON NORMAL, BETON RINGAN DAN BETON MUTU TINGGI
Beton mempunyai kekuatan yang besar dalam menahan gaya tekan (compression), namun lemah dalam menahan gaya tarik. Bagian beton yang menahan gaya tarik akan diperkuat atau ditahan oleh baja tulangan. Baja tulangan berfungsi untuk meningkatkan daktalitas, sehingga safety struktur beton untuk mendukung beban menjadi meningkat. Pada komponen struktur beton bertulang yang menahan beban, akan timbul tegangan lekat pada permukaan singgung antara batang tulangan dengan beton. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya kuat lekat tersebut yaitu variasi kedalaman penjangkaran dan mutu beton. Berdasarkan hal tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh variasi kedalaman penjangkaran terhadap kuat lekat (bond strength) pada beton normal, beton ringan dan beton mutu tinggi. Penelitian ini menggunakan benda uji silinder berukuran 15 x 30 cm untuk kuat tekan dan uji kuat tarik lekatan, double-L memiliki ukuran 30 x 20 x 7,5 cm untuk uji geser beton. Jumlah benda uji untuk setiap variasi kedalaman penjangkaran dan mutu beton sebanyak 3 buah. Tulangan baja ulir dengan diameter 10 mm di jangkarkan di tengah tampang silinder dengan variasi kedalaman 50 mm, 100 mm, 150 mm, 200 mm dan 250 mm. Pengujian kuat tekan, kuat geser dan kuat lekat dilakukan setelah beton berumur 28 hari. Dari hasil penelitian didapatkan hubungan kuat lekat dengan kedalaman penjangkaran pada beton mutu tinggi diperoleh kuat lekat maksimum pada kedalaman penjangkaran 150 mm dengan kuat lekat sebesar 6,245 MPa dan kuat lekat minimum terdapat pada kedalaman 250 mm dengan kuat lekat sebesar 3,795 MPa. Pada beton normal kuat lekat mengalami penurunan seiring dengan semakin besarnya variasi kedalaman penjangkaran, sedangkan pada beton ringan kuat lekat mengalami kenaikan seiring dengan semakin besarnya kedalaman penjangkaran. Untuk nilai prosentase hubungan kuat tekan dengan kuat geser pada setiap mutu beton berturut-turut sebesar 21,707 %, 40,365 % dan 54,143 %. Selain itu dari penelitian didapatkan nilai korelasi hubungan kuat lekat dengan kuat geser berdasarkan panjang penjangkaran yang diperlukan terhadap kuat lekat dan kuat geser untuk semua mutu beton, bahwa panjang penyaluran lekatan lebih besar dari pada panjang penyaluran geser pada beban tarik yang sama sehingga menunjukkan terjadinya keruntuhan pada lekatan antara tulangan dan beton. Dari penelitian ini didapatkan tiga jenis keruntuhan, yaitu bonding failure, side face blowout, dan anchor failure. Anchor failure yaitu kondisi dimana tulangan baja terputus jika kedalaman penjangkaran melampaui dari kedalaman penjangkaran perhitungan berdasarkan SNI 2847-2013.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain