Tugas Akhir Sipil
ANALISIS BEBERAPA METODE HIDROGRAF SATUAN SINTETIS (HSS) UNTUK PENDUGAAN DEBIT BANJIR PADA BEBERAPA SUNGAI DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
Perencanaan di bidang sumber air seringkali memerlukan data debit banjir rencana yang realistis. Jika data yang diperlukan untuk menyusun hidrograf satuan terukur tidak tersedia, maka dilakukan analisis hidrograf satuan sintetis (HSS). Adapun HSS yang digunakan pada penelitian ini adalah metode HSS Limantara, Nakayasu, ITB-2 dan Snyder . Penerapan metode HSS Limantara, Nakayasu, ITB-2 dan Snyder memerlukan kalibrasi untuk dapat di terapkan dalam perkiraan banjir pada suatu DAS, maka persamaan tersebut sebaiknya memiliki koefisien yang merupakan parameter non-fisik dari karakteristik DAS. Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan debit terukur pada AWLR (Automatic Water Level Recorder) Santong dan Sopak dengan debit hasil perhitungan dengan beberapa metode HSS. Perhitungan HSO rerata diperoleh denga perataan beberapa hidrograf satuan terukur. Adapun debit banjir dapat diperoleh menggunakan metode HSS dengan mengolah beberapa data karakteristik DAS Sidutan dan DAS Reak dengan masing-masing luasa 48,93 m2 untuk DAS Sidutan dan 38, 03 m2 untuk DAS Reak. Sementara itu, data hujan jam-jaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Stasiun santong pada DAS Sidutan dengan data hujan harian selama 6 tahun yakni dari tahun 2011 sampai tahun 2016 dan Stasiun Sopak pada DAS Reak dengan data hujan harian selama 6 tahun yakni dari tahun 2012 sampai tahun 2017 Untuk metode HSS terbaik pada DAS Sidutan sebelum kalibrasi adalah HSS ITB-2. Hal ini didasarkan oleh parameter uji statistik volume error = 37%, koefisien korelasi = 1 dan NSE = 0,914.Untuk metode HSS terbaik pada DAS Reak sebelum kalibrasi adalah HSS ITB-2. Hal ini didasarkan oleh parameter uji statistik volume error = 26%, koefisien korelasi =1 dan NSE = 0,826. Untuk metode HSS terbaik pada DAS Sidutan sesudah kalibrasi adalah HSS ITB-2. Hal ini didasarkan oleh parameter uji statistik volume error = 0%, koefisien korelasi =1 dan NSE = 1.Untuk metode HSS terbaik pada DAS Reak sesudah kalibrasi adalah HSS ITB-2. Hal ini didasarkan oleh parameter uji statistik volume error = 0%, koefisien korelasi =1 dan NSE = 0,882. Besar nilai parameter kalibrasi untuk HSS limantara pada DAS Sidutan adalah 1,414 jam untuk time lag (Tg) dan faktor koreksi X sebesar 73,712 dan pada DAS Reak adalah 1,697 jam untuk time lag (Tg) dan faktor koreksi X sebesar 41,186. Untuk HSS Nakayasu pada DAS Sidutan adalah 1,414 jam untuk time lag (Tg) dan faktor koreksi X sebesar 6,202 dan pada DAS Reak adalah 1,697 jam untuk time lag (Tg) dan faktor koreksi X sebesar 8,768. Untuk HSS ITB-2 pada DAS Sidutan adalah 1,206 untuk koefisien debit puncak (Cp) dan 0,332 untuk koefisien waktu puncak (Ct) dan pada DAS Reak adalah 1,201 untuk koefisien debit puncak (Cp) dan 0,286 untuk koefisien waktu puncak (Ct). Untuk HSS Snyder pada DAS Sidutan adalah 0,485 untuk koefisien debit puncak (Cp) dan 0,316 untuk koefisien waktu puncak (Ct) dan pada DAS Reak adalah 0,482 untuk koefisien debit puncak (Cp) dan 0,345 untuk koefisien waktu puncak (Ct)
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain