Tugas Akhir Sipil
STRUKTUR CANGKANG BETON TULANGAN BAMBU DENGAN BAMBOO REINFORCED CONCRETE SHELL STRUCTURE mencapai STRUKTUR CANGKANG BETON TULANGAN BAMBU DENGAN VARIASI SUDUT LENGKUNG BAMBOO REINFORCED CONCRETE SHELL STRUCTURE WITH VARYING ANGLES
Struktur cangkang adalah bentuk struktural tiga dimensional yang kaku dan tipis yang mempunyai permukaan lengkung. Salah satu masalah pada desain cangkang adalah derajat kelengkungannya. Pada cangkang berprofil rendah, atau permukaannya yang relative datar, permukaannya mudah mengalami tekuk ke dalam. Cangkang beton bertulang umumnya menggunakan baja sebagai tulangannya, namun seiring dengan bertambahnya penggunaan baja secara terus menerus maka ketersedian baja menjadi semakin berkurang. Oleh sebab itulah perlu diupayakan mencari alternatif baru pengganti tulangan baja. Para ahli struktur dunia telah meneliti kemungkinan penggunaan bahan lain yaitu dengan memanfaatkan bambu sebagai tulangan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan kapasitas beban dan lendutan dari cangkang beton dengan variasi sudut lengkung dengan pembebanan terpusat. Penelitian ini menggunakan cangkang beton yang berukuran (120 x 60 ) cm dengan jarak tulangan bambu 10 cm dengan variasi sudut lengkung yaitu 45º, 54º, dan 60º. Masing-masing 2 benda uji, dan menggunakan model struktur cangkang 1 arah. Pembebanan menggunakan beban terpusat pada tengah atau pusat cangkang beton. Pengujian cangkang dilakukan setelah cangkang berumur 14 hari, pada setiap tipe variasi cangkang dipasang satu DG (Dial Gauge) pada puncak lengkung atau tengah cangkang yang berfungsi sebagai pengukur besar lendutan akibat dari beban bertahap yang diberikan pada cangkang sampai cangkang retak atau runtuh. Hasil pengujian Semakin besar sudut lengkung cangkang beton maka semakin besar beban dan lendutan yang dapat ditahan oleh cangkang beton. Lendutan yang dihasilkan oleh cangkang beton pada sudut lengkung 45º, sudut 54º, dan sudut 60º berturut-turut sebesar 9,34 mm, 19,25 mm, dan 19,67 mm pada beban maksimum berturut-turut sebesar 612.5 N, 700.7 N dan 1134,84 N. Adapaun hasil lendutan dari pengujian ketiga tipe cangkang beton dengan beban yang sama maka cangkang dengan lendutan yang relatif lebih besar akan lebih mampu menahan lendutan. Pada cangkang dengan sudut 45˚ lendutan yang dihasilkan dengan P = 612,5 N adalah 9,30 mm sedangkan cangkang dengan sudut 60˚ menghasilkan lendutan sebesar 7,90 mm. Pola retak yang terjadi pada setiap tipe cangkang adalah sama diawali dengan terjadinya retak halus titik pusat pembebanan. Retak tersebut akan merambat kearah y cangkang. Adapun jenis retak yang terjadi pada benda uji cangkang adalah retak lentur (flexural failure) karena retakan yang terjadi pada cangkang relatif tegak lurus terhadap sumbu cangkang
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain