Tugas Akhir Elektro
ANALISIS JARAK PENEMPATAN ARRESTER SEBAGAI PROTEKSI TRANSFORMATOR TERHADAP TEGANGAN LEBIH AKIBAT SAMBARAN PETIR PADA SALURAN TRANSMISI 150 KV
Gardu induk merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang memiliki peranan penting dalam proses penyaluran tenaga listrik yaitu mentransformasikan tegangan tinggi ke tegangan menengah agar dapat disalurkan ke pusat-pusat beban. Oleh karena itu, gardu induk harus mampu mengantisipasi faktor yang dapat menyebabkan putusnya penyaluran sistem tenaga listrik tersebut. Salah satu faktor yang dapat mengganggu keandalan dan keamanan dari gardu induk adalah tegangan lebih yang disebakab oleh sambaran petir pada saluran transmisi. Transformator merupakan peralatan pada gardu induk yang sangat penting untuk dilindungi dari bahaya tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir. Untuk menghindari kerusakan pada perlatan tersebut, maka pada gardu induk harus dipasang alat pengaman tegangan lebih yaitu arrester. Arrester berfungsi memotong tegangan lebih yang disebablkan oleh petir dan membuangnya ke tanah. Pemasangan arrester harus sedemikian rupa sehingga dapat melindung transformator dan peralatan lainnya yang ada pada gardu induk. Oleh karena pada penelitian dilakukan analisis jarak penempatan antara arrester dan transformator menggunkan simulasi software Alternative Transient Program (ATP). Pada penelitian ini digunakan jarak antara arrester dan transformator sejauh 15, 20, 25 dan 43,5 meter dengan arus petir sebesar 5, 10, 20, 25 dan 30 kA. Juga dilakukan simulasi jarak sambaran petir terhadap gardu induk sejauh 100, 200, 300 dan 400 meter. Dari hasil simulasi didapatkan arus puncak maksimum untuk margin perlindungan yang lebih dari 20 % adalah 25 kA. Jarak 25 meter yang digunakan oleh gardu induk Ampenan masih dalam batas aman jarak antara arrester dan transformator karena tegangan yang dihasilkan pada jarak ini masih di bawah nilai BIL peralatan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain