Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENEMPATAN POSISI TANGGA TERHADAP SIMPANGAN BANGUNAN BETON BERTULANG AKIBAT BEBAN GEMPA (STUDI KASUS GEDUNG RUMAH SAKIT UNIVERSITAS MATARAM)
Akibat gempa yang terjadi, sebagian besar gedung bertingkat mengalami kerusakan. Gedung bertingkat yang telah di desain sedemikian rupa untuk mampu menahan beban gempa ternyata mengalami beberapa permasalahan, terutama pada bagian tangga. Gempa bumi termasuk salah satu penyebab utama dari keruntuhan struktur bangunan bertingkat tinggi. Keruntuhan terjadi akibat adanya simpangan yang besar yang menyebabkan struktur menjadi tidak stabil. Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbandingan respons struktur berupa simpangan horisontal maksimum yang dihasilkan dari penempatan posisi tangga yang berbeda. Terdapat tiga model penempatan posisi tangga, yaitu Model 1 secara diagonal, Model 2 searah beban gempa rencana sumbu-y, dan Model 3 searah sumbu-x, pada kasus struktur beton bertulang tiga dimensi yang menerima beban gravitasi (beban mati dan beban hidup) dan beban lateral (beban gempa). Gedung yang dianalisis adalah gedung Rumah Sakit Universitas Mataram dengan 6 lantai. Ukuran denah 29,975m x 59m dan tinggi tiap lantai 4,2 m. Perhitungan analisis struktur menggunakan alat bantu software ETABS 2016. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa penempatan posisi tangga memberikan pengaruh terhadap simpangan horisontal struktur. Penempatan posisi tangga searah beban gempa rencana sumbu-y menghasilkan simpangan horizontal yang lebih kecil, sehingga lebih aman dan efisien jika digunakan dalam perancangan struktur. Hasil kinerja struktur terhadap gempa menghasilkan simpangan maksimum arah sumbu-x sebesar 59,68 mm dan arah sumbu-y sebesar 77,94 mm, sehingga memenuhi persyaratan simpangan yang diijinkan yaitu sebesar 111,00 mm.
2018127 | 691.3.Zik.p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain