Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KACA SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN AGREGAT HALUS TERHADAP KARAKTERISTIK
Eksploitasi alam secara berlebih dan terus menerus berbanding lurus dengan kebutuhan manusia yang semakin hari semakin meningkat, tentunya hal ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif pada kehidupan yang akan datang. Selain itu, eksploitasi sumber daya alam ini terutama dalam segi material penyusun bahan perkerasan jalan (pecahan batu, pasir) juga menjadi salah satu alasan mengapa penelitian ini dilakukan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah kaca sebagai subtitusi sebagain agregat halus terhadap karakteristik campuran aspal beton AC- WC (Asphalt Concrete-Wearing Course). Dengan menggunakan limbah kaca sebagai bahan pengganti sebagian agregat halus, umur layanan yang panjang dan kekuatan serta stabilitas yang setara dibandingkan dengan campuran yang menggunakan agregat alam diharap akan dapat dicapai Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini berupa pengujian aspal, agregat serta pada campuran perkerasan. Adapun agregat halus yang digunakan yaitu 10%, 20%, 30% dan 40% dari berat total agregat halus yang tertahan pada saringan no.8. Berdasarkan metode pengujian Marshall, ditentukan kadar aspal optimum dari masing – masing variasi benda uji. Benda uji pada kadar aspal optimum selanjutnya dilakukan perendaman selama ⁄ jam untuk Marshall dan 24 jam untuk Marshall Immersion. Pengujian Marshall dan perendaman (durabilitas) yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi penggunaan limbah kaca sebagai subtitusi sebagian agregat halus berdasarkan nilai stabilitas dari suatu campuran berapal yang dinyatakan dengan sebagai nilai indeks kekuatan sisa. Hasil pengujian menunjukkan kadar aspal optimum pada campuran yang menggunakan 0%, 10%, 20%, 30%, dan 40% limbah kaca adalah 5.8%, 6%, 5.8%, 5.8%, 5.8%. Pada perendaman 30 menit diperoleh hubungan yang sangat kuat antara penggunaan limbah kaca sebagai subtitusi agregat halus dengan nilai VIM, VMA dan VFB dalam rentang 0.9-1. Pada variasi III diperoleh nilai flow yang terkecil yaitu 3.28 mm dengan nilai stabilitas dan MQ terbesar yaitu sebesar 3144.02 kg dan 93.134 kg/mm. Adapun nilai indeks kekuatan sisa yang diperoleh pada tiap variasi berturut-turut adalah 92.06%, 92.082%, 93.134%, 92.091% dan 91.848%. Hasil penelitian menunjukan bahwa limbah kaca sebagai subtitusi sebagian agregat halus mampu menyetarai campuran yang hanya menggunakan agregat alam.
2020 | 665.4.Cin.p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain