Tugas Akhir Sipil
TINJAUAN KUAT LENTUR PAPAN KAYU LAMINASI SILANG MENGGUNAKAN PEREKAT UREA FORMALDEHIDA
Kebutuhan akan kayu material untuk kontruksi bangunan yang meningkat, dan berkurangnya kayu dalam dimensi yang besar dapat dipenuhi dengan kayu rekayasa seperti papan kayu laminasi silang atau Cross Laminated Timber. Cross Laminated Timber (CLT) yaitu papan kayu laminasi silang yang dilekatkan menggunakan alat penyambung dengan posisi papan kayu laminasi berselang seling dan tegak lurus. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kuat lentur papan kayu laminasi silang dan pola kegagalan yang terjadi pada CLT. Uji pendahuluan berupa sifat fisik dan sifat mekanik kayu dilakukan terlebih dahulu, untuk mengetahui karakteristik bahan yang digunakan pada papan kayu laminasi silang. Selanjutnya, benda uji papan kayu laminasi silang dibuat berjumlah sembilan buah dengan tiga jenis perekat yaitu perekat melamine formaldehida, perekat urea formaldeida, dan perekat Polyvinyl Acetate (PVAc) sebagai penyambung papan kayu laminasi silang kayu. Pengujian ini menggunakan metode dua titik pembebanan. Hasil penelitian pengujian yang telah dilakukan pada tiga variasi perekat kayu laminasi silang didapatkan MOE (Modulus of Elastacity) melamine formaldehida, urea formaldehida dan PVAc sebesar 3360,80 MPa, 2618,41 MPa dan 2500,2 MPa. Untuk MOR (Modulus of Rupture) rata rata CLT untuk perekat melamine formaldehida, urea formaldehida, dan PVAc berturut turut sebesar 2,378 MPa, 1,955 MPa dan 1,440 MPa.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain