Tugas Akhir Sipil
KARAKTERISTIK INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI DI WILAYAH ZONA MUSIM (ZOM) PULAU LOMBOK
Terbatasnya ketersediaan air permukaan dan curah hujan yang rendah, menyebabkan Pulau Lombok
khususnya daerah Lombok Tengah sebagai salah wlayah yang rawan terhadap bencana kekeringan.
Kekeringan menjadi penyebab kemiskinan karena biasanya terkait dengan siklus dan penyebaran
penyakit serta ancaman ketahanan pangan. Oleh karena itu perlu upaya mengenali karakteristik
kekeringan di wilayah ini guna antisipasi dini dan adpatasi guna mengurangi dampak kekeringan akibat
variabilitas iklim saat ini dan mendatang. Dalam penelitian ini akan dihitung indeks kekeringan
hidrologi dengan menggunakan metode IWAY, dalam metode ini menggunakan prinsip perbandingan
antara debit defisit atau surplus yang terjadi pada kurun waktu tertentu terhadap debit normal (Q50),
metode ini sangat sederhana digunakan dibandingkan dengan metode lain. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah data debit yang tercatat pas Pos Duga Air yang berada di Kawasan administrasi
Lombok Tengah dari tahun 1995-2018. Hasil analisis kekeringan tersebut kemudian dipetakan
menggunakan software Arc GIS. Hasil studi menunjukkan pada periode defisit kekeringan tahunan,
kejadian terparah terjadi dengan periode defisit 9 bulanan pada tahun 2018 di Ponggong dengan nilai
indeks kekeringan hidrologi (IKH) -1.000 dan masuk klasifikasi amat sangat kering. Periode defisit 12
bulanan pada tahun 2018 di Perampuan dengan IKH -1.000 dan masuk klasifikasi amat sangat kering.
Periode defisit 6 bulanan pada tahun 2018 di Lantan Daya dengan IKH -1.000 dan masuk klasifikasi
amat sangat kering.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain