Tugas Akhir Sipil
PENGARUH DIAMETER TULANGAN BAJA ULIR TERHADAP KUAT LEKAT (BOND STRENGTH) PADA BETON MUTU TINGGI, BETON NORMAL DAN BETON RINGAN
Kuat lekat beton terhadap baja tulangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti
kedalaman penjangkaran, diameter penjangkaran, serta mutu beton. Dilapangan terdapat dua
jenis tulangan yaitu tulangan baja polos dan tulangan baja ulir. Tulangan baja ulir lebih sering
diterapkan pada struktur bangunan, karena permukaannya yang kasar menjadikan ikatan
tulangan dengan beton menjadi lebih kuat. Oleh karena itu dilakukan penelitian untuk
mendapatkan hubungan antara kuat lekat dengan kuat tekan, hubungan kuat lekat dengan
kuat geser, dan hubungan kuat lekat dengan berbagai variasi diameter tulangan baja ulir.
Penelitian didahului dengan uji pendahuluan meliputi pengujian bahan penyusun beton,
pengujian kuat tarik baja, pengujian kuat tekan beton, dan pengujian kuat geser beton. Setelah
itu dilanjutkan dengan pengujian kuat lekat. Pengujian ini menggunakan benda uji silinder
berukuran 15 x 30 cm dan variasi diameter tulangan baja ulir (D10, D13, D16, dan D19)
dengan rasio l/d 10. Benda uji dibuat pada variasi diameter dan mutu beton (beton ringan,
beton normal, dan beton mutu tinggi) masing-masing 3 buah. Pengujian dilakukan pada saat
benda uji berumur 28 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar kuat tekan dan diameter tulangan
baja ulir maka kuat lekat semakin kecil. Kuat lekat maksimum terjadi pada beton dengan
tulangan baja ulir D10 sebesar 13,541 MPa untuk beton mutu tinggi, 5,380 MPa untuk beton
normal, dan 4,195 MPa untuk beton ringan. Hubungan kuat tekan dengan kuat lekat
diperoleh semakin besar kuat tekan nilai koefisien panjang penyaluran semakin kecil.
Hubungan antara kuat lekat dengan kuat geser didapatkan nilai panjang penyaluran lekatan
lebih besar dari pada panjang penyaluran kuat geser pada beban tarik yang sama.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain