Tugas Akhir Sipil
PENGARUH VARIASI PANJANG BATUAN PELINDUNG TERHADAP GERUSAN DI HILIR KOLAM OLAK TIPE BAK TENGGELAM
Bendung merupakan bangunan sungai yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan
irigasi. Pembendungan sungai akan mengakibatkan perbedaan elevasi yang cukup besar
antara hulu dan hilir bendung dan mengakibatkan adanya loncat hidrolik. Loncat hidraulik
yang terjadi di hilir kolam olak akan menyebabkan adanya gerusan di hilir kolam olak yang
dapat merusak kestabilan bendung. Sehingga dalam perencanaan bendung terdapat peredam
energi berupa kolam olak. Mengingat kompleks dan pentingnya permasalahan yang terjadi
di hilir kolam olak, kajian tentang gerusan di hilir kolam olak akibat adanya pengaruh debit
terhadap aliran pada sungai perlu mendapat perhatian secara khusus, sehingga nantinya
dapat diketahui pola gerusan dan kedalaman gerusan yang terjadi.
Studi tentang gerusan di hilir kolam olak dilakukan di laboratorium dengan model
bendung menggunakan kolam olak tipe bak tenggelam yang dialiri dengan tiga variasi debit,
pengujian setiap variasi debit dilakukan pengaliran sampai sedimen di hilir kolam olak
konstan. Kemudian dilakukan pengujian dengan memberi proteksi pada hilir kolam olak
menggunakan batuan pelindung dengan panjang 1/3Lmax, 1/2Lmax dan Lmax.
Hasil percobaan menunjukkan semakin besar debit aliran semakin besar kedalaman
gerusan maksimum dan nilai karakteristik aliran seperti angka Froude dan angka Reynold.
Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai reduksi kedalaman gerusan maksimum
sebelum dan sesudah ada batuan pelindung. Dimana panjang batuan pelindung 1/3Lmax
diperoleh reduksi 42,85%, 1/2Lmax dan Lmax diperoleh reduksi 71,42%. Semakin panjang
batuan pelindung, kedalaman gerusan maksimum di hilir kolam olak semakin tereduksi. Jika
dibandingkan dengan panjang batuan pelindung 1/3Lmax, 1/2Lmax dan Lmax lebih efektif
dalam mereduksi kedalaman gerusan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain