Tugas Akhir Sipil
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN HIDROLOGI BERDASARKAN DEBIT ALIRAN DI KABUPATEN DOMPU
Kekeringan adalah kondisi dimana suatu wilayah, lahan, maupun masyarakat
mengalami kekurangan air sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Kekeringan dapat
disebabkan karena suatu wilayah tidak mengalami hujan atau kemarau dalam kurun waktu
yang cukup lama atau curah hujan dibawah normal, sehingga kandungan air dalam tanah
berkurang atau bahkan tidak ada. Kemudian wilayah yang akan diteliti adalah DAS Labalaju
dan DAS Tarei yang berada di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui defisit, durasi kekeringan, kriteria
kekeringan berdasarkan defisit dan surplus yang terjadi dengan analogi kriteria dari Oldeman,
analisis indeks kekeringan hidrologi, dan peta sebaran kekeringan hidrologi. Dalam penelitian
ini, digunakan data pos duga air Raba Laju DAS Labalaju dan pos duga air Matua DAS Tarei
untuk menentukan ambang batas Q50 dan Q80 dengan metode Flow Duration Curve (FDC)
untuk mendapatkan karakteristik kekeringan hidrologi.
Dalam Analisis kekeringan hidrologi di beberapa DAS di Kabupaten Dompu hasil
menunjukan bahwa defisit maksimum pada DAS Labalaju dan Tarei berturut turut 0.92 m
3
/s,
1.50 m
3
/s, yang terjadi di tahun 2012, 1995, 2015, 2016 dari defisit tersebut didapatkan ratarata periode kekeringan terjadi selama 5-6 bulan dari bulan Agustus sampai Desember bahkan
ada beberapa sampai Januari yang menunjukan bahwa kriteria kekeringan berada pada zona 3
menurut Oldeman. Indeks kekeringan hidrologi terbesar DAS Labalaju dan DAS Tarei
berturut turut -1.00, -1.00, dengan kategori kekeringan ekstrim
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain