Tugas Akhir Sipil
PERENCANAAN ULANG JEMBATAN SULIN DENGAN BOX GIRDER BETON PRATEGANG PADA RUAS JALAN BYPASS GERUNG/PATUNG SAPI-BIL(KM 4+719)
Jembatan Sulin adalah salah satu prasarana transportasi darat yang
menghubungkan Kota Mataram dengan BIL (Bandara Internasional Lombok).
Jembatan yang berlokasi di Kokok Sulin Desa kuripan, Kecamatan Kediri,
Kabupaten Lombok Barat tersebut menggunakan konstruksi beton pratekan
tampang I girder (PC-I) yang memiliki bentang 60 m dengan 1 pilar ditengahnya.
Dalam tugas akhir ini dilakukan perencanaan ulang jembatan sulin menggunakan
bentang 60 m dengan 1 pilar ditengahnya , dan tipe konstruksi yang digunakan
adalah box girder Beton prategang dengan sistem prategang Posttension. Tujuan
penggunaan beton prategang agar memiliki efisiensi structural yang tinggi,
sehingga dapat meminimalkan kekuatan pretessing yang diperlukan, sedangkan
Tipe box girder dipilih agar mampu menahan lendutan, geser, torsi secara lebih
efektif dan lebih mudah dalam perawatan instalasi tendon.
Metode perencanaan jembatan ini dimulai dengan pengumpulan data-data
yang diperlukan seperti data jembatan, data gambar, dan studi literatur meliputi
buku referensi, peraturan-peraturan yang terkait, dll. Dari data-data perencanaan
kemudian dilakukan preliminary design penampang menggunakan standar box
girder berdasarkan ASSHTO-PCI-ASBI dan perhitungan pembebanan dengan
menggunakan dasar perencanaan RSNI 1725:2016. Selanjutnya dilakukan kontrol
tegangan, lendutan, momen, geser, dan kemudian perhitungan penulangan girder
serta blok ujung. Setelah perhitungan struktur atas dilakukan, tahap selanjutnya
perhitungan bangunan bawah yang tediri dari abutment, pilar, dan pondasi.
Hasil analisis didapatkan box girder yang digunakan memiliki tinggi 1,8 m,
dengan 8 buah tendon. Pada setiap tendon terdiri dari 22 strand dengan diameter
strand 15,7 mm dan diameter plastic duct 140 mm dengan spesifikasi BBR VT
CONA CME SP. Beban yang diterima oleh box girder 13704,89 kg/m berat sendiri
(Ms), 1928,57 kg/m beban mati tambahan (MA), 223300 kg beban lajur “D” (TD)
tanpa faktor beban dinamis (FBD), 237020 kg beban lajur “D” (TD) dengan faktor
beban dinamis (FBD), 500 kg/m beban merata pedestrian (TP), 11950 kg beban
akibat gaya rem (TB), 150,17 kg/m beban angin (Ew), dan 6448,80 kg/m beban
gempa (EQ). Gaya prategang awal yang terjadi sebesar 36479,62 kN dengan gaya
prategang efektif sebesar 27100,90 kN dengan total kehilangan prategang sebesar
11,122 %. Dimensi bangunan bawah digunakan abutmen dengan tinggi 6 meter dan
pilar tinggi 5 m. Adapun pondasi menggunakan pondasi dalam (tiang pancang)
dengan diameter 0,5 m, untuk abutment terdapat 8 buah tiang pancang dan untuk
pilar terdapat 12 buah tiang pancang untuk kedalaman masing-masing 15 m.
Berdasarkan perbandingan lendutan total dengan kondisi eksisting (I girder)
didapatkan sebesar 0,06019 m sedangkan total lendutan pada box girder rencana
didapatkan sebesar 0,04032 m. sehingga didapatkan jenis girder yang di
rencanakan lebih efektif dalam menahan lendutan
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain