Tugas Akhir Sipil
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN TANAH TERHADAP PENCAPAIAN KAPASITAS INFILTRASI
Lereng merupakan parameter topografi yang terbagi dalam dua bagian yaitu kemiringan lereng dan beda tinggi relatif, yang kedua bagian tersebut besar pengaruhnya terhadap penilaian suatu lahan. Kemiringan lereng (slope) merupakan salah satu unsur topografi yang mempengaruhi proses infiltrasi yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS). Sekotong memiliki total tingkat kemiringan tanah yang paling besar dibandingkan dengan kecamatan lain yang berada di Lombok Barat dimana pada lahan sebesar 33.405 ha, dengan kemiringan tanah 0-2% sebesar 8.964 ha, 2-15% sebesar 3.167 ha, 15-40% sebesar 14.576, dan >40% sebesar 6.356 ha (BPN, 2008).
Pengukuran kapasitas infiltrasi mengunakan alat simulasi hujan buatan (rainfall simulator). Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan metode eksperimental dengan variasi kemiringan tanah diambil 5 variasi yaitu berturut – turut 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, dengan intensitas hujan sebesar 3,17 mm/menit dan ukuran bak uji sebesar 100 x 100 cm. Tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh variasi kemiringan tanah terhadap kapasitas infiltrasi.
Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa setiap variasi kemiringan tanah memiliki waktu untuk mencapai kapasitas infiltrasi yang berbeda – beda pada setiap variasi kemiringannya, dimana kemiringan 0% mencapai kapasitas infiltrasi dalam waktu 25 menit, kemiringan 5% mencapai kapasitas infiltrasi dalam waktu 40 menit, kemiringan 10% mencapai kapasitas infiltrasi dalam waktu 70 menit, kemiringan 15% mencapai kapasitas infiltrasi dalam waktu 110 menit, kemiringan 20% mencapai kapasitas infiltrasi dalam waktu 160 menit
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain