Tugas Akhir Sipil
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN SAMBUNGAN JARI (FINGER JOINT) TERHADAP KUAT LENTUR BALOK KAYU LAMINAS
Kebutuhan bahan baku kayu sebagai bahan konstruksi dengan dimensi dan
ukuran yang relatip besar semakin sulit didapatkan dipasaran karena semakin
menipisnya produk kayu hutan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perlu
dikembangkan beberapa alternative salah satunya yaitu dengan dikembangkannya
produk balok kayu laminasi dalam usaha efisiensi dalam penggunaan kayu. Dalam
upaya meningkatkan produk kualitas balok kayu laminasi, perlu dikembangkan
dalam proses tingkat kekuatan sambungan, salah satunya dengan menggunakan
sambungan jari (finger joint). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian atau tinjauan
tentang pengaruh variasi kemiringan sambungan jari terhadap kuat lentur balok kayu
laminasi untuk dapat diaplikasikan sebagai bahan konstruksi yang sesungguhnya.
Balok laminasi merupakan gabungan sejumlah kayu yang direkatkan menjadi
satu kesatuan balok yang utuh. Adapun jenis kayu yang dipakai yaitu kayu Bajur,
sedangkan perekat yang dipakai adalah Melamin Formaldehida (MF) atau yang lebih
dikenal dengan perekat epoxy dan digunakan besarnya tekanan kempa sebesar 0.6
MPa. Pada penelitian ini dibuat empat jenis balok kayu yaitu balok laminasi tanpa
sambungan jari, balok laminasi dengan sambungan jari 1:8, balok laminasi dengan
sambungan jari 1:12 dan balok laminasi dengan sambungan jari 1:16.
Berdasarkan hasil pengujian lentur pada masing- masing balok kayu laminasi,
pada balok yang menggunakan sabungan jari yang menghasilkan kuat lentur dan
kemampuan menahan beban paling besar yaitu balok dengan sambungan jari 1:16.
Besarnya kuat lentur yang didapatkan sebesar 313,3 kg/cm² dengan tingkat efisiensi
sebesar 91,9% dibandingkan dengan balok laminasi tanpa sambungan jari.
Kata kunci: Kayu Bajur, Balok Kayu Laminasi, Sambungan Jari, Kuat Lentur.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain