Text
MODEL EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI GRADASI BUTIRAN TERHADAP LAJU EROSI PADA LAPISAN PERMUKAAN TANAH
Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok merupakan daerah yang dikelilingi oleh bukit-bukit sehingga sangat potensial terhadap erosi, karena banyak lahan yang gundul akibat praktek ladang oleh masyarakat sekitar. Pada lahan yang gundul, kondisi permukaan tanah sangat menentukan tingkat erosi yang terjadi oleh sebab itu perlu diketahui faktor yang digunakan untuk menentukan erosi pada lahan gundul terhadap erosi. Pengaruh gradasi diperkirakan sangat penting dipelajari dalam proses terjadinya erosi permukaan. Selain itu gradasi tanah juga mempengaruhi erosi karena pada gradasi yang baik akan membuat butiran saling mengikat antara butiran satu dengan yang lainnya, hal ini tidak berlaku pada butiran tanah dengan gradasi yang buruk, karena rongga-rongga antara material masih kosong dan renggang sehingga akan mudah tererosi. Oleh karena itu perlu diketahui apakah variasi keseragaman tanah sangat mempengaruhi laju erosi.
Pada penelitian ini digunakan pemodelan lapisan permukaan tanah asli yang diambil dari lokasi tanpa vegetasi agar dapat digunakan sebagai pertimbangan terhadap dampak yang bisa terjadi pada lahan tandus atau non vegetasi. Dalam penelitian ini digunakan empat variasi tanah dimana sebelumnya dilakukan uji pendahuluan yaitu uji berat jenis tanah, uji analisa butiran (analisa ayakan dan hidrometer), uji permeabilitas, uji bahan organik untuk mengetahui karakteristik tanah adapun uji intensitas hujan untuk mendapatkan intensitas yang merata. Banyaknya jumlah erosi pada penelitian ini akan dibandingkan dengan keluaran dari metode USLE yang di gunakan untuk proses validasi data. Metode USLE (Universal Soil Loss Equation) merupakaan metode yang umum digunakan untuk memprediksi laju erosi. Selain sederhana, metode ini juga sangat baik diterapkan di daerah-daerah yang faktor utama penyebab erosi adalah hujan dan aliran permukaan.
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan, Variasi gradasi pada persentase kerikil 0,25%, pasir 61,17%, lanau 38,58% dan lempung 0% mengalami erosi terbesar yaitu 5,188 kg/m2/jam. Hal tersebut menyatakan kerikil dapat mengurangi laju erosi apabila jumlah kerikil lebih besar. Selisih yang terjadi antara metode USLE dengan hasil pengujian di Laboratorium memiliki selisih yang sangat signifikan yaitu 92,70% pada S1, 82,34% pada S2, 84,81% pada S3, dan 62,94% pada S4, hal tersebut menyatakan bahwa tingkat kesesuaian dengan metode USLE masih sangat kecil
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain