Tugas Akhir Sipil
PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN DAN WAKTU PENETESAN TERHADAP KESERAGAMAN TETESAN PADA SISTEM IRIGASI TETES
Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan daerah beriklim kering dengan luas
lahan kering sebesar 1.807.463 hektare (84,19%) dari luas wilayah NTB, sehingga dari luas
lahan kering tersebut berpotensi untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian produktif oleh
sebab itu perlu adanya pengembangan dalam penyaluran air untuk tanaman, Pada dasarnya
penyaluran sistem irigasi pipa lebih tepat untuk digunakan. Sistem irigasi pipa yang masih di
uji penerapannya saat ini dan masih dalam tahap penelitian di kawasan lahan kering NTB
adalah irigasi tetes (Trickle irrigation).
Madel fisik irigasi tetes dibuat dengan tinggi penyangga 3 meter dan dihubungkan
dengan pipa lateral dan diberikan lubang penetes (emitter). Diameter lubang yang digunakan
± 0.5 mm dengan jarak 50 cm. Selanjutnya dilakukan analisis tingkat keseragaman tetesan
dan aspek hidrolis dalam kondisi ujung pipa tertutup, dengan membandingkan dua variabel
yaitu variasi kemiringan pipa (0%, 0.1%, 0.2%, 0.3%) dan waktu penetesan (15 menit, 30
menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit) serta panjang pipa 6 meter, 12 meter, dan 18 meter.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kemiringan pipa 0.2% dengan panjang pipa 6
meter memiliki koefisien keseragaman tetesan terbesar 90.068% pada waktu penetesan 120
menit. Pada perhitungan aspek hidrolis kehilangan tenaga terbesar terjadi pada panjang
pipa 18 meter sebear 0.1135 m. Untuk tinggi tekanan dipengaruhi oleh kemiringan dan
panjang pipa. Tinggi tekanan terbesar terjadi pada kemiringan 0.3% dengan panjang pipa 6
meter sebesar 2886.500 kgf/m².
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain