Tugas Akhir Sipil
DAMPAK CAMPURAN LIMBAH STYROFOAM DAN BAN KARET SEBAGAI BAHAN PEREMAJA TERHADAP KARAKTERISTIK ASPAL DAUR ULANG
Jalan sebagai prasarana fisik pendukung sistem transportasi dibutuhkan untuk
menghubungkan wilayah yang terisolir maupun wilayah terpencil. Semakin meningkatnya
pembangunan jalan dari tahun ke tahunnya menyebabkan kebutuhan aspal sebagai bahan
material jalan juga semakin meningkat. Kebutuhan aspal yang terus meningkat tidak
diimbangi dengan kapasitas produksi sehingga harus mengimpor dari luar negeri. Untuk itu
diperlukan inovasi dalam bidang pemeliharaan jalan yang efektif dan efisien dalam
mengatasi hal tersebut. Salah satu metode yang dipertimbangkan adalah teknologi daur
ulang aspal dimana memanfaatkan kembali aspal hasil ekstraksi limbah perkerasan
kemudian diremajakan dengan bahan peremaja yang mengandung polimer.
Penelitian ini menggunakan aspal daur ulang hasil ekstraksi dari garukan lapis
perkerasan di jalan Bung Karno, Mataram dan menggunakan bahan peremaja campuran
25% cairan limbah Styrofoam dan 75% cairan limbah ban karet, campuran 50% cairan
limbah Styrofoam dan 50% cairan limbah ban karet, campuran 75% cairan limbah Styrofoam
dan 25% cairan limbah ban karet. Persentase yang digunakan dalam penambahan cairan
limbah Styrofoam dan ban karet terhadap berat aspal daur ulang adalah 2%, 4% dan 6%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik aspal daur ulang yang ditambahkan
bahan peremaja mengalami perubahan, akan tetapi hanya pada penambahan bahan
peremaja campuran 75% cairan limbah Styrofoam dan 25% cairan limbah ban karet dengan
kadar 4% terhadap berat aspal terbukti dapat meningkatkan kualitas mutu aspal daur ulang
hampir seperti semula, sesuai dengan persyaratan spesifikasi aspal modifikasi elastomer
sintetis. Dari hasil analisa statistik ANOVA menunjukkan bahwa variasi bahan peremaja
memiliki pengaruh terhadap perubahan karakteristik aspal bekas..
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain