Text
ANALISIS PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR PERTAMANAN DI KAWASAN PARIWISATA MANDALIKA LOMBOK
Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok (KPML) merupakan kawasan di pesisir pantai Lombok Tengah bagian selatan yang akan dikembangkan sebagai suatu kawasan wisata dengan pola pengembangan dan konsep yang terpadu. KPML berada di wilayah yang dialiri oleh tiga DAS, yaitu DAS Balak, DAS Ngolang, DAS Tebelo. Potensi air yang ada pada ketiga DAS tersebut harus bisa menunjang kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan air Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan perhitungan analisis pemenuhan kebutuhan air yang ada di kawasan tersebut. Berkaitan dengan kebutuhan air untuk penyiraman lahan dan pertamanan sangat besar maka analisis terhadap pemenuhan kebutuhan air inilah yang terlebih dahulu dilakukan Analisis ini dimulai dengan analisis hidrologi data hujan stasiun hujan Rembitan. Langkah-langkah analisis hidrologi yang dilakukan adalah uji konsistensi data, analisa pemilihan agihan, uji kecocokan, analisa distribusi dan analisa frekuensi hujan, analisis potensi DAS Balak, DAS Ngolang, dan DAS Tebelo. Dari hasil analisis ini didapatkan nilai hujan andalan 80%, hujan andalan 90%, hujan andalan 100%. Perbandingan hasil analisis dengan besarnya kebutuhan air pertamanan pada Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok pada setiap tahapnya. Dari hasil analisis data hujan tiga DAS yang terdapat di Kawasan Pariwisata Mandalika Lombok menunjukan bahwa DAS Balak, DAS Ngolang dan DAS Tebelo memiliki potensi ketersediaan volume air hujan sebesar 18.998.538,275 m³ pada hujan andalan 80% terjadi pada tahun 1992, sebesar 15.961.989,213 m³ pada tahun 1997, menjadi hujan andalan 90% dan sebesar 14.106.816,802 m³ pada hujan andalan 100% terjadi pada tahun 2006. Dari analisis hujan andalan sebesar 80% didapat volume hujan sebesar 52.050,79 m³/hari, pada hujan andalan 90% didapat volume hujan sebesar 43.731,477 m³/hari dan pada hujan andalan 100% didapat volume hujan sebesar 38.648,813 m³/hari. Kebutuhan air pertamanan kawasan ini mulai bisa terpenuhi pada tingkat hujan andalan 55% yaitu sebesar 62.941,877 m³/hari hanya pada tahap pembangunan kedua.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain