Tugas Akhir Sipil
APLIKASI METODE ANALISIS VARIANS SATU JALUR (ONEWAY ANOVA) UNTUK MENGKAJI PENGARUH UKURAN PANJANG SERAT SISAL TERHADAP SIFAT FISIK DAN MEKANIK MORTAR SEMEN
Mortar atau plesteran sebagai bahan perekat pada dinding atau tembok dengan pasangan bata
pada umumnya memiliki kekurangan yaitu bersifat getas dan mudah retak. Mortar terbukti memiliki
kemampuan menahan beban tekan, namun tidak kuat menahan gaya geser yang dominan terjadi pada
dinding tersebut. Gaya geser ini biasanya terjadi akibat gempa. Namun, hal ini dapat ditanggulangi
dengan pendekatan perbaikan mutu mortar, salah satunya dengan menambahkan serat alam ke dalam
adukan mortar. Penelitian mengenai campuran mortar dengan serat sudah banyak dilakukan, namun
penelitian sebelumnya kebanyakan dilakukan dengan mengikuti prosedur eksperimen standar, untuk
mendapatkan kesimpulan yang lebih objektif maka perlu digunakan prosedur lain seperti pendekatan
statistik.
Penelitian ini diawali dengan uji pendahuluan untuk mengetahui spesifikasi bahan yang akan
digunakan sebagai bahan penyusun mortar. Uji pendahuluan diantaranya, analisa saringan agregat
halus, pemeriksaan berat jenis agergat halus, pemeriksaan berat satuan agregat halus, pemeriksaan
kandungan lumpur agregat halus, uji konsistensi normal, uji setting time, dan uji temperatur hidrasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pengujian mortar diantaranya, pengujian kuat tekan, pengujian kuat lentur,
serapan air dan susut kering mortar.
Dari hasil pengujian dan analisa statistik dengan penambahan serat sisal ke dalam campuran
mortar mampu menambah kuat tekan pada mortar dengan panjang serat 30 mm dan 40 mm dengan
persentase kenaikan 28.80% dan 6.56% dari mortar normal. Sedangkan untuk kuat lentur pada mortar
dengan panjang serat 10 mm, 20 mm, 30 mm, dan 40 mm mengalami penurunan dengan persentase
secara berturut-turut sebesar 30.28%, 12.61%, 8.67%, dan 11.67% dari mortar normal. Untuk serapan air
mortar mengalami peningkatan dengan persentase berturut-turut sebesar 37.72%, 25.73%, 24.80%,
32.49% dari mortar normal. Sedangkan untuk susut kering mortar mengalami penurunan dengan
persentase berturut-turut sebesar 12.5%, 71.65%, 82.67%, 60.62% dari mortar normal.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain