Text
Analisis Durasi Penyiraman Irigasi Tetes dan Penggenangan Di Lahan Kering Pringgabaya
Desa Pringgabaya Utara Kabupaten Lombok Timur, merupakan salah satu kawasan dengan
potensi lahan kering yang cukup luas. Upaya pengelolaan lahan kering dengan irigasi sudah dilakukan
dengan sistem big gun dan sistem penggenangan (leb). Penggunaan sistem penggenangan (leb) kurang
efisien karena dalam proses pemberian air membutuhkan waktu kurang lebih 5-10 jam/ha. Sedangkan
salah satu cara pengairan yang dianggap mungkin lebih efisien untuk lahan kering adalah penggabungan
sistem irigasi tetes dan sistem irigasi penggenangan (leb).
Model irigasi tetes dibuat dengan tinggi penyangga tandon 2,8 meter dan disambung dengan pipa
lateral yang diberi lubang penetes dengan diameter 1 mm, dan ditempatkan langsung di hamparan lahan
berukuran 5 m x 5 m. Sedangkan untuk model irigasi penggenangan (leb) dibuat dua pipa yang ditanam
di bawah permukaan tanah dan ditempatkan di tengah lahan. Penyiraman untuk irigasi tetes dicoba
dengan 3 durasi yang berbeda yaitu durasi penyiraman 10 menit, 15 menit, dan 25 menit, sedangkan
untuk irigasi penggenangan dicoba dengan durasi 60 menit. Setelah itu, dicoba dengan menggabungkan
irigasi tetes dengan durasi 25 menit dan irigasi penggenangan selama 60 menit. Pengujian yang
dilakukan adalah dengan mencari durasi yang tepat antara irigasi tetes dan irigasi penggenangan untuk
mencegah tanah kekurangan air maupun kelebihan air, serta diketahui kelengasan tanah di setiap
lapisan.
Dari hasil penelitian durasi penyiraman 15 menit menggunakan irigasi tetes terlihat nilai
kelengasan tanah rata-rata berada di atas kapasitas lapang dari pengamatan 0 jam atau sebelum
dilakukan penyiraman hingga 48 jam setelah penyiraman atau 2 hari setelah penyiraman, dengan nilai
lengas tanah rata-rata berturut-turut 25.569% pada pengamatan 0 jam, 39.754% pada pengamatan 15
menit setelah penyiraman, 33.196% pada pengamatan 24 jam, dan 30.782% pada pengamatan 48 jam.
Sedangkan pada pengamatan 72 jam setelah penyiraman atau 3 hari setelah penyiraman lengas tanah
rata-rata sudah berada di bawah nilai kapasitas lapang dan tanah harus dilakukan penyiraman kembali
agar tanaman tidak layu.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain