Text
PENYUSUNAN NERACA SUMBER DAYA AIR PADA DAS JANGKOK
Kemajuan pembangunan seringkali mengabaikan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan.
Akibatnya banyak wilayah-wilayah tangkapan air yang rusak dan perlu direstorasi. Menghindari hal
tersebut diperlukan suatu pengkajian dalam pengelolaan wilayah tangkapan air, khususnya dalam
pendayagunaan sumber daya air. Untuk itu masukan utama dalam strategi pengalokasian air yang
efisien dan berkelanjutan adalah dengan menggunakan data jumlah kebutuhan air, dan data jumlah
air yang tersedia untuk suatu wilayah tersebut, selanjutnya akan dikaji dengan menggunakan analisa
neraca sumber daya air yang nantinya akan diketahui, apakah wilayah tangkapan air tersebut
mengalami defisit atau surplus.
Dalam analisa neraca air, untuk perhitungan ketersediaan air menggunakan metode rasional
dengan (q) adalah debit spesifik, dan potensi keandalam 80% sebagai parameternya. Sedangakan
analisa kebutuhan air, yang meliputi kebutuhan domestik, non domestik, ternak dan irigasi
menggunakan perhitungan sesuai dengan SNI SDA-19, 2002.
Dari hasil perbandingan kebutuhan dan ketersediaan (neraca air), Daerah Aliran Sungai
Jangkok di tahun 2013 dengan luas 170,29 km2 dan panjang sungai utama 49 km, mengalami defisit
air. Defisit/kritis air terjadi pada Januari SB I, Februari SB I, Maret SB II, April SB II, dan sepanjang
Juni sampai dengan November, dengan puncak defisit terjadi di bulan Oktober SB I sebesar 428,2%,
ini berarti keadaan Daerah Aliran Sungai Jangkok harus lebih diperhatikan lagi dalam
penggunaannya.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain