Text
EVALUASI KELAYAKAN TARIF BUS DAMRI BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN
Bandara Internasional Lombok (BIL) merupakan salah satu akses utama menuju Pulau Lombok dan sekitarnya. Bus Damri merupakan salah satu angkutan khusus yang disebut angkutan pemadu moda Bandara Internasional Lombok. Bus Damri yang beroperasi di bandara saat ini berjumlah 10 unit dengan 5 unit kapasitas 27 kursi dan 5 unit 17 kursi. Sampai saat ini Bus Damri merupaka moda pilihan penumpang dalam pemilihan moda angkutan dari dan menuju Bandara Internasional Lombok, karena tarif yang berlaku murah. Adapun permasalahan lain ialah berdasarkan hasil survei pendahuluan nilai load factor, lebih kecil dari nilai load factor yang ditetapkan berdasarkan PP No. 41 tahun 1993 yaitu 70%. Hal tersebut akan berdampak pada pendapatan operasional bus Damri Bandara Internasional Lombok.
Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengevaluasi tarif bus Damri berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan dan pendekatan kelayakan investasi. Metode survai yang digunakan dalam mengumpulkan data ialah survai kuisioner dan wawancara sopir angkutan dan pengelola Bus Damri serta data – data yang dikumpulkan adalah jumlah penumpang, tarif, waktu pelayanan, pendapatan, angkutan dan biaya operasional.
Berdasarkan pembahasan dari hasil analisis yang telah dilakukan, pendapatan yang diperoleh Perum Damri, untuk bus kapsitas 27 seat sebesar Rp.4.696,97/km. Sedangkan untuk bus Damri, kapasitas 17 Seat sebesar Rp.5.3030,03/km. Pendapatan rata- rata yang diperoleh Perum damri per hari adalah Rp. 3.455.000,-. Sedangkan Biaya Operasional Kendaraan bus Damri, untuk kapasitas 27 seat sebesar Rp. 6.093,9/km dan biaya operasional bus Damri, untuk 17 seat sebesar Rp.4.229,09/km. Tarif yang diberlakukan saat ini tidak layak berdasarkan Biaya operasional Kendaraan. Hal ini dibuktikan dengan nilai B/C rata- rata kurang dari
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain