Tugas Akhir Sipil
ANALISIS PARAMETER KUAT GESER TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN STABILISASI FLY ASH BERDASARKAN UJI TRIAKSIAL UNCONSOLIDATED UNDRAINED (UU)
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa parameter kuat geser tanah lempung ekspansif
dengan stabilisasi fly ash berdasarkan uji triaksial unconsolidated undrained (UU).Tanah lempung
yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Desa Penujak, Kabupaten Lombok Tengah.Tanah
lempung ekspansif termasuk kategori tanah lunak, sehingga memiliki daya dukung tanah yang rendah
serta potensi kembang susut yang tinggi. Perbaikan jenis tanah ini salah satunya dapat dilakukan
dengan pencampuran bahan stabilisasi tertentu. Bahan stabilisasi yang sering digunakan untuk
memperbaiki jenis tanah ini adalah fly ash.
Kadar fly ash yang digunakan pada penelitian ini ditentukan berdasarkan hasil pengujian sifatsifat
fisik dan mekanik pada tanah lempung ekspansif terstabilisasi fly ash dengan kadar 10%, 15%,
dan 20%. Lebih lanjut, untuk mengetahui pengaruh kadar air terhadap parameter kuat geser tanah
lempung ekspansif terstabilsasi fly ash dengan kadar terpilih, maka dilakukan uji triaksial UU dengan
penerapan kadar air optimum (wopt), 2 kadar air pada sisi kering (dry1, dry2), dan 2 kadar air pada sisi
basah (wet1, wet2) pada benda uji.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan fly ash dapat memperbaiki sifat fisis dan
mekanis tanah. Dari seluruh kadar fly ash yang diujikan, kadar 20% menghasilkan perbaikan sifat-sifat
fisik dan mekanik yang paling baik, dimana terjadi penurunan nilai spesific gravity sebesar 17,34%,
penurunan indeks plastisity sebesar 42,64%, penurunan persentase butiran lempung sebesar
52,47%, dan peningkatan berat isi kering sebesar 0,059 gr/cm3. Melalui uji triaksial UU dapat diketahui
bahwa penambahan fly ash 20% dapat meningkatkan kuat geser tanah sebesar 12,88% pada kondisi
optimum. Namun kuat gesek tanah pada wet side (sisi basah) memberikan hasil terbaik. Selain
itu,dilihat dari nilai kohesi tanah-fly ash terbesar terjadi pada wet side, yaitu wet 2 dengan persentase
peningkatan 21,79% dan penurunan nilai sudut gesek dalam terbesar terjadi pada wet side, yaitu wet
2 sebesar 24,39%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain