Text
ANALISIS KEKERINGAN DENGAN METODE STATISTIK (METODE RUN DAN METODE PNI) DI KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Sebanyak 16 desa dan 267 dusun di wilayah Pujut dilanda kekeringan setiap tahun baik pada
musim hujan maupun musim kemarau. Selama ini banyak upaya dilakukan baik oleh masyarakat
maupun pemerintah untuk menanggulangi bencana kekeringan yang sering terjadi tetapi kita tidak
bisa menerka kapan kekeringan itu terjadi. Maka diperlukan analisis lebih jauh untuk memahami
karakteristik kekeringan yang terjadi pada Kecamatan Pujut yang menjadi wilayah studi dalam Tugas
Akhir ini.
Banyak metode yang dapat digunakan untuk mendefinisikan tingkat kekeringan seperti Metode
Run dan Percent Normal Index (PNI). Metode tersebut dipilih karena mudah dalam pengerjaan dan
tidak membutuhkan data yang banyak.
Hasil analisis menggunakan Metode Run periode 1991-2015 stasiun Rembitan sebanyak 11
bulan terjadi pada Juli 1997 sampai Mei 1998 dengan defisit sebesar 752,49 mm dari rata-rata hujan
normal. Pada stasiun Mangkung durasi kekeringan terpanjang sebanyak 13 bulan terjadi pada bulan
Februari 2014 sampai Februari 2015 dengan defisit sebesar 705,09 mm dari rata-rata hujan normal.
Untuk metode PNI kategori “amat sangat kering” pada stasiun Rembitan sebanyak 40,33% dan
stasiun Mangkung periode 1991-2015 terjadi sebanyak 45,67%. Analisis metode Run 2016-2020
stasiun Rembitan sebanyak 6 bulan terjadi pada bulan Maret sampai Agustus 2018 dengan defisit
sebesar 391,67 mm dari rata-rata hujan normal. Pada stasiun Mangkung sebanyak 6 bulan terjadi
pada bulan Maret sampai Agustus 2018 dengan defisit sebesar 334,83 mm dari rata-rata hujan
normal. Untuk metode PNI kategori “amat sangat kering” periode 2016-2020 pada stasiun Rembitan
sebanyak 11,67% dan stasiun Mangkung sebanyak 11,67%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain