Text
ANALISA KEHILANGAN AIR PADA SALURAN SUPLESI IRIGASI REPOK PANCOR SIGERONGAN KABUPATEN LOMBOK BARAT (STUDI KASUS: PENGEMPEL TANAQ MALIT II–GEGUTU
Bendung Repok Pancor adalah salah satu dari 7 bendung yang dibangun di sepanjang DAS Jangkok, bertujuan sebagai saluran irigasi terbuka yang mengairi lahan pertanian seluas 187 Ha dari Sigerongan Kecamatan Lingsar sampai Rembiga Kecamatan Mataram. Sesuai dengan teori irigasi terbuka, masalah yang sering terjadi adalah ketika kurangnya pemeliharaan atau usia jaringan yang sudah tua, sehingga menyebabkan menurunnya efisiensi saluran yang berakibat kurangnya pasokan air yang di salurkan, untuk itu diperlukan suatu analisis perhitungan nilai efisiensi saluran irigasi guna mengatasi masalah yang ada.
Efisiensi dan kehilangan air dianalisis dengan menggunakan metode Debit Masuk – Debit Keluar. Data-data yang dipakai dalam analisis adalah data primer berupa data kecepatan aliran dengan current meter untuk menghitung kecepatan aliran di hulu, serta menghitung dengan wadah ukur untuk kecepatan aliran di titik-titik kehilangan air. Selain data primer juga dipakai data sekunder berupa data evaporasi bulanan dari Stasiun Klimatologi Selaparang
Berdasarkan hasil pengukuran di lapangan dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa terjadinya kehilangan debit air yang sangat besar di Saluran Suplesi Tanaq Malit II yang mencapai 0,607 m³/dt disebabkan oleh pelompong liar untuk tambak ikan air tawar warga, dinding-dinding saluran yang kurang terawat dan nilai evaporasi yang mencapai 0,0157 m³/dt di saluran. Besarnya kehilangan air yang terjadi di saluran suplesi mencapai 100 ℅, persentase kehilangan air pada saluran suplesi ini sangat besar jika dilihat menurut KP 03 Irigasi bahwa kehilangan debit air di saluran sekunder hanya sebesar 5-10 %, maka Saluran Suplesi Tanaq Malit II untuk D.I Repok Pancor tidak memenuhi persyaratan teknik.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain