Tugas Akhir Sipil
ANALISA MODULUS GESER TANAH SECARA EMPIRIS BERDASARKAN UJI LABORATORIUM DAN UJI N-SPT
Tanah merupakan material kompleks dan memiliki sifat-sifat yang tidak tetap, bervariasi dengan faktor lingkungan seperti waktu, riwayat tegangan, perubahan muka air tanah dan lain-lain. Sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap perilaku tanah untuk mengetahui sifat tanah akibat beban statis dan beban dinamis sebagai media dari perambatan getaran saat terjadi gempa. Karena gempa merupakan beban yang bersifat dinamis, untuk mengetahui respon tanah terhadap gempa perlu diketahui parameter dinamik tanah yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi respon dinamik akibat pergerakan tanah berupa modulus geser tanah (G).
Untuk memahami perilaku dan respon dinamik tanah terhadap beban statis dan dinamis, dibutuhkan pengujian lapangan dan pengujian laboratorium dalam menganalisa perilaku tanah untuk mengetahui nilai modulus geser tanah. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan nilai modulus geser maksimum (Gmaks) tanah dengan menggunakan persamaan yang telah dikembangkan oleh beberapa peneliti diantaranya adalah Hardin dan Black (1968), Hardin dan Drnevich (1972), dan Hardin (1978) menggunakan variabel-variabel hasil pengujian laboratorium. Untuk perhitungan dengan menggunakan persamaan empiris Ohsaki dan Iwasaki (1972), Imai (1977) dan Japan Standart for Highway dilakukan dengan memasukkan variabel nilai N-SPT. Penentuan nilai modulus geser maksimum (Gmaks) tanah juga dilakukan dengan melakukan uji geser langsung. Hasil perhitungan nilai modulus geser maksimum (Gmaks) tanah dari persamaan empiris tersebut digunakan untuk memperoleh nilai kecepatan gelombang geser (Vs) dan percepatan tanah, nilai tersebut akan dihubungkan dengan nilai percepatan puncak batuan dasar (Peak Ground Acceleration, PGA) yang dimiliki oleh lokasi yang diteliti.
Hubungan antara nilai Vs dan PGA berdasarkan nilai modulus geser maksimum (Gmaks) tanah untuk persamaan empiris dengan menggunakan variabel-variabel hasil pengujian laboratorium, persamaan empiris dengan menggunakan variabel N-SPT dan menggunakan hasil kurva tegangan-regangan uji geser langsung diperoleh bahwa nilai modulus geser maksimum (Gmaks) mempengaruhi nilai kecepatan gelombang geser (Vs). Hasil perhitungan yang diperoleh menunjukkan bahwa dengan menggunakan ketiga metode empiris tersebut mampu meredam gempa bumi pada tanah sedang pada dua lokasi yang diteliti, Kebon Talo dan Bangsal dengan nilai percepatan gempa menurut program (online) sebesar 0,440g dan 0,438g. Tetapi, hasil perhitungan nilai percepatan tanah menggunakan nilai modulus geser maksimum (Gmaks) tanah menurut kurva tegangan-regangan hasil uji geser langsung dengan beban 5, 10 dan 15 kg untuk wilayah Kebon Talo dan Bangsal menghasilkan nilai percepatan tanah yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan nilai percepatan puncak batuan dasar (PGA) sebesar 0,004 m/s², dimana nilai yang diperoleh untuk wilayah Kebon Talo pada kedalaman 1 meter berturut-turut adalah 0,052, 0,122 dan 0,139 m/s² dan untuk wilayah Bangsal yaitu 1,082, 1,924 dan 2,201 m/s² sehingga dapat dianggap sebagai nilai yang kritis.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain