Text
PENGARUH VARIASI JENIS MINYAK JELANTAH TERHADAP KARAKTERISTIK BIODIESEL DENGAN METODE TRANSESTERIFIKASI
Tiap tahunnya penggunaan bahan bakar minyak bumi terus mengalami peningkatan. Dengan harga yang murah bahan bakar dari minyak bumi telah menjadi pilihan selama bertahun-tahun. Sejak tahun 2004 Indonesia sudah menjadi negara net importer minyak bumi sebagai akibat dari konsumen minyak bumi yang terus meningkat sementara produksinya terus menunjukan penurunan. Melihat kondisi ini diperlukan energi alternativ pengganti minyak bumi. Biodiesel dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar solar. Biodiesel dapat dihasilkan dari minyak jelantah, lemak hewan maupun lemak nabati. Namun sebelumnya biodiesel yang akan digunakan harus diuji kualitasnya. Oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai pengaruh variasi jenis minyak jelantah terhadap karakteristik biodiesel dengan metode transesterifikasi.
Hasil pengujian karakteristik menunjukan nilai densitas dan viskositas tertinggi diperoleh dari biodiesel berbahan baku minyak “Bimoli” dengan nilai 856 kg/m3 dan 6,54 cSt. Untuk nilai flash point dan fire point tertinggi dihasilkan dari sampel biodiesel berbahan baku minyak goreng sisa penggorengan pisang. Pengujian nilai kalor menggunakan metode sederhana dengan memanasan air 500 ml pada temperatur ΔT = 50oC. hasil pengamatan menunjukan biodiesel dengan bahan baku minyak goreng “Bimoli” memiliki nilai kalor tertinggi. Setelah dibandingkan dengan standar SNI biodiesel untuk nilai densitas dan flash point dinyatakan telah memenuhi standar.
Kata kunci : Minyak bumi, Biodiesel, Transesterifikasi, Karakteristik Biodiesel
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain