Tugas Akhir Sipil
ANALISIS KELEMBABAN TANAH PADA LAHAN SAWAH DENGAN SISTEM ALTERNATE WETTING AND DRYING (AWD) DENGAN BERBAGAI VARIASI PERSENTASE CAMPURAN TANAH
Tanah merupakan material yang tersusun dari mineral alam yang terdiri dari bahan
organik dan anorganik. Kelembaban tanah adalah air yang mengisi sebagaian atau seluruh poripori
tanah yang berada di atas water table. Pada bidang pertanian air adalah kebutuhan pokok
bagi tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Kebutuhan air perlu mendapat perhatian, karena
pemberian air yang terlalu banyak akan mengakibatkan padatnya permukaan tanah, terjadinya
pencucian unsur hara , dan dapat pula terjadi erosi aliran permukaan.
Salah satu alternatif teknologi dalam pengelolaan air adalah Alternate Wetting and Drying
(AWD) yaitu dimana lahan sawah secara bergantian digenangi dan dibiarkan mengering.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tanah yang digunakan pada sawah, mengetahui
pengaruh nilai kelembaban tanah pada persentase campuran tanah pada sawah, pengaruh
kelembaban tanah terhadap air yang diberikan (debit) dan kebutuhan air pada masing-masing
campuran tanah.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 5 sampel dari jenis tanah yang diteliti adalah jenis
tanah lempung dan bersifat kohesif, sedangakan nilai kelembaban tanah dipengaruhi oleh tekstur
tanah dan struktur tanah. Pada tanah sawah model II penyimpanan airnya lebih cepat dari pada
sawah model I dan III. Sedangkan untuk penyimpanan air yang lebih lambat terjadi pada sawah
model I dan III. Dengan adanya air yang cukup selama pertumbuhan tanaman, maka proses
penyerapan unsur hara dan laju fotosintesis lancar, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
tanaman. Adapun jumlah air yang melebihi kapasitas lapang, yaitu kelembaban tanah pada pF
2,54 atau kurang dari pF 2,0, maka air akan turun kelapisan tanah lebih dalam, sehingga
pemberian air terhadap tanaman akan berpengaruh pada kelembaban tanah. Semakin tinggi nilai
pFnya maka kadar air dalam tanah semakin kecil. Jumlah pemberian air pada masing-masing
campuran tanah selama 74 hari adalah pada sawah model 1 dengan 70% tanah dari lahan Fakultas
Teknik Universitas Mataram dan 30% tanah sawah di Desa Jurang Jaler sebesar Q = 0.52 lt/dt
dan volume air = 0.98 m3, sedangkan pada sawah model 2 dengan 50% tanah dari lahan Fakultas
Teknik Universitas Mataram dan 50% tanah sawah di Desa Jurang jaler sebesar sebesar Q = 0.66
lt/dt dan volume air = 1.29 m3, dan pada sawah model 3 dengan 30% tanah dari lahan Fakultas
Teknik Universitas Mataram dan 70% tanah sawah di Desa Jurang Jaler, sebesar Q = 0.52 lt/dt
dan volume air = 1.04 m3.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain