Journal
PENGARUH PROPORSI BENTUK AGREGAT TERHADAP KINERJA CAMPURAN LAPIS ASPAL BETON (LASTON)
Agregat merupakan bahan pembentuk campuran laston yang paling dominan. Agregat terdiri dari bermacam-macam bentuk seperti kubus, pipih, lonjong, bulat dan tak beraturan. Bentuk agregat yang paling baik digunakan untuk campuran laston adalah kubus karena mempunya bidang kontak yang luas dan daya interlocking yang besar. Agregat pipih kurang baik digunakan karena sifatnya yang mudah patah sehingga Bina Marga membatasi penggunaan agregat pipih maksimal 10% dalam campuran laston.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kinerja campuran laston jika menggunakan kombinasi agregat antara bentuk kubus dengan pipih. Proporsi agregat kubus dan pipih yang digunakan adalah 100%:0%; 90%:10%; 80%:20%; 70%:30% dan 60%:40%. Jenis perkerasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laston AC-BC (Asphalt Concrete Binder Course) dan mengacu pada standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2010. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan volumetrik (VIM, VMA dan VFB) dan mekanis (stabilitas Marshall, flow dan Marshall Quotient) serta pengujian nilai kuat tarik tidak langsung (IDT) dan kekakuan elastis (stiffness).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin bertambah proporsi agregat pipih dan berkurangnya proporsi agregat kubus nilai VIM, VMA, Stabilitas, Marshall Quotient, kuat tarik tidak langsung (IDT) dan kekakuan (stiffness) mengalami penurunan. Sedangkan nilai VFB dan flow mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil analisis dapat ditentukan bahwa toleransi penggunaan agregat pipih jika dikombinasikan dengan agregat kubus adalah tidak boleh lebih dari 30%. Karena jika melebihi nilai tersebut, maka parameter Marshall yang didapatkan tidak sesuai dengan spesifikasi campuran laston AC-BC lagi.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain