Journal
PEMODELAN BALOK KAYU LAMINASI DENGAN SAMBUNGAN JARI (FINGER JOINT) DITINJAU TERHADAP KUAT LENTUR
Ketersediaan kayu dengan dimensi yang kecil membuat teknologi kayu laminasi menjadi pilihan dalam mendapatkan dimensi kayu yang besar. Namun, dimensi kayu yang pendek juga menyebabkan diperlukannya sambungan pada lamina penyusun kayu laminasi. Sambungan jari merupakan salah satu pilihan pada sambungan kayu laminasi. Pemodelan dengan metode numerik menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi selain melakukan eksperimen di laboratorium. Salah satu software pemodelan berbasis metode numerik adalah Abaqus/CAE yang menggunakan metode elemen hingga (finite element method) dalam penyelesaiannya.
Kayu yang dimodelkan adalah kayu Sengon dengan lamina yang dimodelkan berjumlah 4 lapis. Perbandingan kemiringan sambungan jari yang dimodelkan yaitu 1:8, 1:12, dan 1:16 dengan panjang jari 29 mm. Pemodelan pembebanan pada pengujian lentur menggunakan metode two point loading yang berdasarkan pada SNI 03-3960-1995
Pemodelan balok kayu laminasi dengan sambungan jari yang dilakukan menggunakan FEM (Finite Element Method) menunjukkan hasil yang sesuai dengan eksperimen. Dari pemodelan yang dilakukan dengan bantuan software Abaqus/CAE 6.14-3 didapatkan persentase selisih nilai kuat lentur antara pemodelan adalah berkisar antara 10%-20% lebih kecil daripada hasil eksperimen dan sambungan jari yang terkuat berdasarkan pemodelan adalah sambungan jari 1:12.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain