Journal
MODEL EKSPERIMENTAL PERUBAHAN POLA KONFIGURASI DASAR PADA BELOKAN SALURAN
Belokan sungai merupakan fenomena yang sangat spesifik untuk dikaji, karena pada belokan
sungai sering terjadi gerusan dan pengendapan. Bahkan untuk kondisi yang parah dapat
terjadi longsoran dengan volume yang besar pada tebing sungai dan mengakibatkan
kerusakan infrastruktur yang ada disekitar daerah longsoran. Proses kelongsoran tebing
terjadi salah satunya akibat adanya proses gerusan yang terus menerus di dasar saluran. Pola
gerusan yang terjadi sangat dipengaruhi oleh debit, kemiringan dasar sungai dan waktu.
Dalam penelitian ini model belokan yang digunakan adalah belokan dengan radius
belok 90°, 60°, dan 30°. Sedangkan variasi debit yang digunakan yaitu Q1 0.00120 m³/dtk,
Q2 0.00168 m³/dtk, Q3 0.00203 m³/dtk dan Q4 0.00222 m³/dtk.
Dengan Semakin mengecilnya radius belokan menghasilkan pola gerusan dasar
yang semakin kompleks. Hal tersebut ditunjukan sebagai berikut. Pada belokan 90° hasil
pengujian untuk konfigurasi dasar saluran di dominasi oleh bentuk ripple. Belokan 60° di
dominasi oleh bentuk konfigurasi dasar ripple dan dunes, dan belokan 30° di dominasi oleh
bentuk dunes.Debit aliran juga memiliki pengaruh terhadap pola konfigursi dasar saluran.
Semakin besar debit menghasilkan bentuk yang semakin kompleks. Misalkan untuk debit
0.0012 m³/dtk pola konfigurasi dasar saluran di dominasi oleh bentuk ripple, debit 0.00168
m³/dtk di dominasi oleh bentuk ripple, sementara debit 0.00203 m³/dtk di dominasi oleh
bentuk dunes, dan debit 0.00222 m³/dtk secara konsisten diisi oleh bentuk dunes.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain