Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENAMBAHAN FIBER BENDRAT TERHADAP PERILAKU LENTUR BALOK BETON SCC
Penelitian yang berkembang saat ini mengarah bagaimana menciptakan suatu konstruksi bangunan yang kuat, aman dan murah dengan memanfaatkan perkembangan ilmu dan teknologi yang ada. Seiring dengan itu penulis mengembangkan teori yang ada mengenai teknologi beton yang sedang dikembangkan, yaitu beton dengan sifat memadat mandiri atau dikenal dengan istilah beton Self compacting concrete (SCC) begitu juga dengan penambahan serat fiber pada beton SCC atau biasa dikenal dengan istilah beton Fiber Self Compacting Concrete (FSCC). Terkait dengan itu peneliti ingin mengetahui bagaimana perilaku kekuatan lentur dari balok beton SCC ini dengan penambahan serat kawat bendrat yang mencakup perilaku hubungan beban dengan lendutan serta pola retak yang terjadi pada balok beton SCC dan FSCC. Dalam penelitian ini benda uji dibuat 10 buah, 5 benda uji menggunakan beton SCC dan 5 lagi menggunakan beton FRSCC dimana pada semua benda uji menggunakan tulangan yang sama, hanya saja yang membedakan yakni a/d masing-masing benda uji diantaranya a/d=2,3,4,5 dan 6. Dimensi balok yang digunakan pada benda uji ini yaitu balok dengan ukuran 125 x 250 cm dengan tulangan tarik 3Ø10 dan tulangan tekan 2Ø8 sedangkan sengkang menggunakan besi Ø6-100. Hasil penelitian menunjukkan penambahan serat kawat bendrat pada beton SCC meningkatkan kuat lentur balok. Hal ini terlihat dimana pada masing-masing variable benda uji dengan penambahan serat kawat bendrat mengalami peningkatan momen, baik itu momen crack, momen leleh serta momen ultimitnya. Pola hubungan beban dengan lendutan yang terjadi pada kedua jenis balok memiliki trend yang hampir sama dan bisa dikatakan bahwa teori lendutan yang digunakan pada beton konvensional bisa diterapkan pada beton SCC dan FRSCC sedangkan retaknya secara umum memiliki pola yang hampir sama baik itu jarak retak yakni 10 cm maupun jenis retaknya masing-masing rasio a/d. dan pola retak yang terjadi pada berbagai kelangsingan menunjukkan bahwa balok dengan a/d=2 sampai a/d=4 memiliki pola retak geser-lentur sedangkan balok dengan a/d=5 dan a/d=6 memiliki pola retak lentur. Hal ini menunjukkan bahwa nilai a/d pada balok berpengaruh terhadap pola retak.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain