Text
KAJIAN PENGARUH PERUBAHAN IKLIM DAN ENSO (El Niño–Southern Oscillation) TERHADAP CURAH HUJAN EKSTRIM DI PULAU LOMBOK
Perubahan iklim di wilayah Indonesia termasuk Pulau Lombok menyebabkan perubahan peluang kejadian hujan ekstrim baik ekstrim basah maupun kering. Suatu daerah yang mengalami hujan ekstrim basah bisa mendatangkan kerugian seperti di wilayah yang berada disekitar lereng berbukit bisa berpotensi terjadi longsor, kejadian gagal panen, hanyutnya rumah-rumah. Sedangkan kejadian ekstrim kering bisa mengakibatkan kekeringan, kebakaran hutan dan lain sebagainya.
Studi ini menggunakan metode korelasi dan regresi. Metode korelasi ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel perubahan iklim dan ENSO terhadap curah hujan bulanan di Pulau Lombok, sedangkan metode regresi digunakan untuk mengetahui hubungan variabel perubahan iklim dan ENSO terhadap curah hujan. Hubungan yang didapatkan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antar variabel, sedangkan untuk analisis hujan ekstrimnya ditentukan dengan mencari nilai ambang batas atas dan batas bawah.
Perubahan iklim berpengaruh terhadap kejadian curah hujan ekstrim di Pulau Lombok. Prediksi kejadian ekstrim basah sebesar 392.840% dan ekstrim kering 13.284%, ini menunjukkan bahwa kejadian ekstrim basah semakin sering terjadi sedangkan ekstrim kering kejadiannya semakin berkurang. Sedangkan hubungan ENSO tidak signifikan berpengaruh terhadap curah hujan ekstrim dengan angka korelasi 0.273.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain