Tugas Akhir Sipil
TINJAUAN TEBAL PERKERASAN RUNWAY BANDARA INTERNASIONAL LOMBOK (BIL) MENGGUNAKAN METODE FAA BERDASARKAN PROYEKSI PENERBANGAN
onsekuensi dari NTB sebagai daerah wisata menyebabkan peningkatan penerbangan melalui Bandara Internasional Lombok (BIL). Peningkatan tersebut tentu akan berdampak pada meningkatnya jumlah pergerakan pesawat pada sisi land side khususnya pada runway, sehingga perlu dilakukan tinjauan terhadap tebal perkerasan runway yang ada saat ini masih memadai atau tidak. Tinjauan ini dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan tebal perkerasan yang diperlukan berdasarkan data penerbangan tahun 2012 -2016. Proyeksi penerbangan untuk tahun 2021 menggunakan data penerbangan dengan metode “compounding factor” dan analisa menggunakan Metode FAA.
Pesawat Rencana ditentukan berdasarkan nilai tebal perkerasan terbesar. Berat pesawat rencana dan Equivalent Annual Departure (R1) digunakan untuk menghitung tebal perkerasan pada runway. Analogi dengan cara yang sama, dihitung jga perkerasan berasarkan data proyeksi Annual Departure dan proyeksi keberagkatan penumpang tahun 2021, dan hasilnya dibandingkan dengan perkerasan runway yang sudah ada.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode FAA, didapatkan tebal perkerasan runway pada lapisan surface, base course, dan subbase course berturut-turut untuk pesawat rencana B 739 berdasarkan data penerbangan pada tahun 2012-2016 adalah sebesar 4 inch, 10,6 inch dan 31,4 inch sedangkan berdasarkan data proyeksi Annual Departure pada tahun 2021 diperoleh tebal perkerasan runway untuk lapisan surface, base course, dan subbase course berturutturut sebesar 4 inch, 11,2 inch, dan 33,8 inch dan berdasarkan data penumpang pada 2021 diperoleh tebal perkerasan runway untuk lapisan surface, base course, dan subbase course berturut-turut sebesar 4 inch, 10,6 inch, dan 31,4 inch. Hal ini menunjukan bahwa menjelang tahun 2021 perkerasan runway pada BIL harus sudah diperbaharui misalkan dengan overlay.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain