Tugas Akhir Sipil
PENGARUH ARAH GAYA GEMPA PADA KONSTRUKSI BANGUNAN DI PULAU LOMBOK
Pulau Lombok merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki risiko gempa yang relatif tinggi dikarenakan diapit oleh dua generator sumber gempa bumi yaitu dari arah selatan berupa desakan lempeng Indo-Australia (subduction mega-thrust) dan sebelah utara terdapat desakan busur utara (Flores thrust). Pulau Lombok berada persis didepan jalur tumbukan yang merupakan pusat gempa, gempa dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, tanpa mengenal musim, untuk itu perlu adanya evaluasi gempa terhadap wilayah ini. Bendungan Pandanduri berada diantara timur dan selatan Pulau Lombok yang merupakan arah dari gaya gempa utama yaitu N 171 E, perencanaan bendungan menggunakan perhitungan gaya gempa SNI 1726-2002. Hal ini tentu menunjukkan terjadinya perubahan tata cara perhitungan gaya gempa dari SNI 1726-2002 ke SNI 17262012 dan arah gaya gempa akan berpengaruh pada kestabilan bendungan. Hasil analisis diperoleh bahwa risiko gempa yang terjadi di Pulau Lombok sebesar dengan magnitude ≥ 4 SR, kedalaman 300 km dan jarak tidak lebih dari 500 km sebesar 0,34 g dan 0,42 g untuk kemungkinan terlampaui 10% dan 2% dalam 50 tahun. Perubahan SNI perhitungan gaya gempa mengalami penurunan 26% untuk 500 tahun dan kenaikan 10% untuk 2500 tahun. Persentase rerata arah gaya gempa tidak diketahui lebih besar dibandingkan dengan persentase rerata arah gaya gempa diketahui N 171ºE dipengaruhi oleh sudut yang dihasilkan arah gempa N 171ºE yaitu 0,094º untuk arah gaya utama bendungan dan 89,906º untuk arah tegak lurus bendungan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain