Tugas Akhir Sipil
ANALISA KEKERINGAN MENGGUNAKAN METODE PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) DAN THORNTHWAITEMATTER DI KECAMATAN PRAYA TIMUR KABUPATEN LOMBOK TENGAH
Kekeringan merupakan salah satu bencana yang terjadi secara perlahan dalam waktu yang lama sampai musim hujan tiba yang menyebabkan dampak yang luas yang ditunjukkan dengan berkurangnya air yang tersedia dengan yang dibutuhkan pada suatu wilayah karena berkurangnya curah hujan yang terjadi. Masalah kekeringan pada musim kemarau merupakan hal rutin yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lombok Tengah merupakan salah satu wilayah yang rutin mengalami kekeringan.BPBD Kab. Lombok Tengah menyebutkan terdapat 82 desa dari 139 desa/kelurahan di enam kecamatan wilayah Lombok Tengah saat ini mengalami kekeringan yang sangat parah sehingga sulitnya warga mendapatkan air bersih. Salah satu usaha untuk mengantisipasi kekeringan adalah memahami karakteristik iklim pada wilayah itu dengan baik. Analisis indeks kekeringan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Dalam studi ini metode yang digunakan adalah metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) dan ThornthwaiteMatter dimana kedua metode tersebut menggunakan data iklim dan tanah wilayah sekitar sebagai parameter analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode PDSI selama 20 tahun (19982017) didapatkan indeks kekeringan yang berkisar antara -4,99 sampai dengan 32,16. Rata-rata kekeringan yang terjadi mulai dari bulan Juni sampai bulan Oktober. Puncak kekeringan terjadi pada tahun 2012 bulan September dengan nilai indeks sebesar -4,99 (ekstrim kering). Sedangkan dengan menggunakan metode Thornthwaite-Matter memiliki indeks kekeringan yang berkisar antara 0 – 99,95%. Rata-rata kekeringan yang terjadi mulai dari bulan Mei sampai bulan Oktober. Puncak kekeringan terjadi pada tahun 2015 bulan Oktober dengan nilai indeks sebesar 99,95% (kekeringan kategori berat). Dari hasil prediksi tahun 2018-2022 didapatkan nilai indeks kekeringan terendah dengan menggunakan metode PDSI di kecamatan Praya Timur sebesar -2,58 (Agak kering) pada bulan September tahun 2018. Sedangkan analisis menggunakan metode Thornthwaite-Matter didapatkan nilai indeks yang paling parah atau kategori paling berat terjadi pada bulan Agustus tahun 2021 dengan nilai indeks sebesar 98,99%. Dari hasil verifikasi keakuratan data antara indeks kekeringan metode PDSI dan ThornthwaiteMatter dengan data catatan BPBD Kabupaten Lombok Tengah dari tahun 2013-2017, jika dihitung berdasarkan bulan kering menunjukkan bahwa metode PDSI memiliki nilai persentase kesesuaian sebesar 10% dan metode Thornthwaite-Matter memiliki nilai persentase kesesuaian sebesar 64%. Hal ini menunjukkan bahwa metode Thornthwaite-Matter lebih akurat jika diterapkan di kecamatan Praya Timur untuk analisa indeks kekeringan.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain