Tugas Akhir Sipil
ANALISIS PENGARUH KELEMBABAN BENDA UJI TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON MUTU TINGGI DENGAN METODE DESTRUCTIVE DAN NON DESTRUCTIVE TESTS (COMPRESSION TESTING MACHINE DAN HAMMER TEST)
Seiring dengan perkembangan teknologi dan semakin banyaknya gedung bertingkat tinggi maupun jembatan bentang panjang berakibat meningkatnya penggunaan beton mutu tinggi. Teknik pengujian kekuatan beton dengan non destructive yang sering diimplementasikan didunia konstruksi adalah hammer test. Idealnya alat ini digunakan pada kondisi struktur yang tidak lembab sehingga menghasilkan bacaan dengan akurasi yang tinggi. Namun, nilai bacaan alat ini hanyalah representasi dari permukaan beton saja yang dapat dipengaruhi kelembaban sehingga belum mewakili sifat keseluruhan elemen betonnya. Untuk itu perlu dibandingkan dengan destructive test menggunakan Compression Testing Machine (CTM) yang merupakan standar alat uji kekuatan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kelembaban terhadap kuat tekan dengan destrctive dan non destructive test dan kuat tarik belah beton mutu tinggi dengan destructive test. Penelitian ini menggunakan beton mutu tinggi dengan mutu beton rencana sebesar 45 MPa pada umur 28 hari, dengan variasi kelembaban yang diukur pada 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 14 dan 21 hari setelah pengangkatan dari perendaman, serta satu variasi benda uji yang dioven selama 2 hari untuk mendapatkan kelembaban yang rendah. Pengujian kekuatan beton berupa kuat tekan maupun kuat tarik belah menggunkan benda uji berbentuk kubus dengan dimensi 15 cm x 15 cm x 15 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan dengan dua cara yaitu dengan Compression Testing Machine (CTM) dan Hammer Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembaban berpengaruh signifikan terhadap kuat tekan beton dengan destructive test dan non destructive test. Akan tetapi, tidak signifikan pengaruhnya terhadap kuat tarik belah beton. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis statistik dengan one way ANOVA. Kenaikan kelembaban sebesar 10% menyebabkan menurunnya kuat tekan sebesar 7,68% untuk hammer test dan 2,16% untuk CTM, karena CTM merupakan pengujian dalam keadaan sebenarnya dari keseluruhan elemen beton, sehingga efek penurunan kuat tekan akibat pengaruh kelembaban meninjau pada penurunan hasil pengujian CTM. Kuat tekan hammer test lebih rendah dibanding Compression Testing Machine sebesar 8,90 Mpa pada kelembaban 40%, dan semakin besar selisihnya seiring bertambahnya kelembaban permukaan beton. Pada berbagai variasi kelembaban, rasio kuat tarik belah terhadap kuat tekan berkisar antara 8,48% - 11,84%. Kata kunci: beton mutu tinggi, kuat tekan, kuat tarik belah, kelembaban, CTM, hammer test.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain