Tugas Akhir Sipil
PENGARUH PENAMBAHAN LIMBAH FESES SAPI TERHADAP KUAT TEKAN BATA NON BAKAR
Dalam rangka peningkatan mutu dan menghindari pencemaran lingkungan akibat proses pembakaran bata merah, maka dibuatlah bata non bakar. Secara umum bahan yang digunakan dalam pembuatan bata non bakar adalah tanah liat, pasir dan semen. Terkadang ditambahkan pula bahan lain seperti feses sapi atau agregat lain selain pasir untuk meningkatkan kuat tekan. Bahan tambah yang dimaksud adalah limbah feses sapi. Feses sapi tidak hanya bermanfaat sebagai bahan baku utama kompos, tetapi sebagai bahan baku pembuatan gerabah, bata, dan kerajinan tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan feses sapi terhadap kuat tekan bata non bakar. Dalam penelitian ini digunakancampuran bahan berupa tanah liat, pasir, semen dan feses sapi. Proporsi tanah liat ditetapkan sebesar 50% dan pasir 25%. Sedangkan feses sapi dan semen dibuat lima variasi dengan rasio pesentase feses/semen berturutturut sebesar 0/25, 5/20, 10/15, 15/10 dan 20/25. Masing-masing sampel dibuat tiga benda uji dengan ukuran 190 x 92 x 65 mm. Selanjutnya sampel diuji kuat tekannya berturut-turut pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan bata non bakar ini cenderung mengalami penurunan sehingga feses sapi tidak bisa dicampur dengan semen. Nilai kuat tekan tertinggi pada proporsi 0% feses sapi (FS0) nilai kuat tekan sebesar 31,7 kg/cm² diikuti dengan berat bata yang cukup tinggi sebesar 1508 gram. Dan pada proporsi tanpa semen dan tanpa fases sapi (TA) nilai kuat tekan sebesar 8,4 kg/cm² dengan berat sebesar 1180 gram. Nilai kadar air terendah yang didapatkan yaitu pada campuran 0% feses sapi (Fs0) yaitu pada umur 7 hari sebesar 5,61%, umur 14 hari sebesar 4,64% dan 28 hari sebesar 3,54%. Dengan pengujian dilakukan berdasarkan umur benda uji mengalami perbedaan kualitas terhadap kuat tekan bata.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain