Tugas Akhir Sipil
PENERAPAN METODE STANDARDIZED PRECIPITATION INDEX (SPI) DAN PALMER DROUGHT SEVERITY INDEX (PDSI) UNTUK ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DI KECAMATAN LAPE KABUPATEN SUMBAWA
Kekeringan adalah kejadian alam yang berpengaruh besar terhadap ketersediaan air dalam tanah yang diperlukan oleh kepentingan pertanian maupun untuk mencukupi kebutuhan makhluk hidup khususnya manusia. Pengaruh El Nino lebih kuat pada musim kemarau yang menyebabkan berkurangnya jumlah curah hujan yang turun dari normalnya serta udara menjadi lebih kering. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan terjadinya kekeringan. Studi ini bermaksud untuk mengetahui indeks kekeringan di Kecamatan Lape dengan menggunakan metode Standardized Precipitation Index (SPI) dan Palmer Drought Severity Index (PDSI). Metode SPI dan PDSI dapat mengidentifikasi adanya potensi kekeringan, Karena curah hujan merupakan indikator utama kekeringan meteorologis. Kemudian dilakukan verifikasi keakuratan data terhadap data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Hasil analisis kekeringan dengan metode Standardized Precipitation Index (SPI) bahwa kedua stasiun hujan yang berpengaruh di Kecamatan Lape yaitu stasiun hujan Pungkit Atas dan Gapit mengalami defisit kekeringan terparah dengan nilai indeks kekeringan masing-masing sebesar -2.516 dan -1,645. Sedangkan hasil analisis kekeringan metode Palmer Drought Severity Index (PDSI) memiliki tingkat kekeringan extrim kering dengan nilaiindeks kekeringan sebesar -15,46 dan -24,40. Untuk verifikasi keakuratan terhadap data BPBD dengan presentase kesesuaian untuk BPBD-PDSI di stasiun hujan Pungkit Atas sebesar 75% dan BPBD-PDSI di stasiun hujan gapit sebesar 76,67%. Sedangkan untuk BPBD-SPI di stasiun hujan Pungkit Atas sebesar 55% dan BPBD-SPI di stasiun hujan gapit sebesar 58,33%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain