Tugas Akhir Sipil
ANALISIS PERBANDINGAN SISTEM PEMBERIAN AIR IRIGASI SECARA KONVENSIONAL DAN SRI (SYSTEM OF RICE INTENSIFICATION) DI DAERAH IRIGASI BATU BULAN KABUPATEN SUMBAWA
Sistem pemberian air irigasi di daerah irigasi Batu Bulan menggunakan sistem konvensional, yaitu pemberian air dengan cara penggenangan dari awal tanam hingga masa pematangan buah. Penggunaan air dengan sistem konvensional terbilang cukup boros dan kurang efisien. Metode pemberian air irigasi yang dapat menghemat penggunaan air, yaitu SRI (System of Rice Intensification). Analisis ini dilakukan dengan mensimulasi sistem pemberian air irigasi secara konvensional dan SRI (System of Rice Intensification) berdasarkan kebutuhan air tanaman, pola tanam, luas areal irigasi dan ketersedian air Bendungan Batu Bulan. Dari simulasi ini akan menghasilkan intensitas tanam yang berbeda dari kedua metode sehingga dapat dibandingkan persentase intensitas tanam dari kedua metode tersebut. Hasil analisa menunjukkan bahwa potensi ketersediaan air Bendungan Batu Bulan adalah 85.603.782,20 m3/tahun. Kebutuhan air tanaman terkecil menggunakan metode konvensional dan SRI pola tanam Padi-Padi-Jagung terjadi pada awal musim tanam yang sama, yaitu Januari II sebesar 41.330,24 m3/ha dan 37.775,94 m3/ha. Sedangkan metode konvensional dengan golongan pada awal musim tanam November I sebesar 41.645,62 m3/ha. Untuk metode konvensional pola tanam Padi-Padi-Jagung sebesar 24.799,34 m3/ha, Padi-Padi-Bero sebesar 31.698,15 m3/ha, metode konvensional dengan golongan pola tanam Padi-Jagung-Jagung sebesar 25.705,80 m3/ha, Padi-PadiBero sebesar 32.084,96 m3/ha, dan metode SRI pola tanam Padi-Jagung-Jagung sebesar 23.410,82 m3/ha, Padi-Padi-Bero sebesar 28.783,46 m3/ha terjadi pada awal musim tanam yang sama, yaitu November I. Intensitas tanam terbesar terjadi pada awal musim tanam November I. Untuk metode konvensional pola tanam Padi-Jagung-Jagung, PadiPadi-Bero dan Padi-Padi-Jagung intensitas tanam sebesar 300%, 182,64%, dan 186,01%, sedangkan untuk metode konvensional dengan golongan pola tanam PadiJagung-Jagung, Padi-Padi-Bero dan Padi-Padi-Jagung sebesar 300%, 175,08%, dan 178,24%, dan untuk metode SRI pola tanam Padi-Jagung-Jagung, Padi-Padi-Bero dan Padi-Padi-Jagung sebesar 300%, 194,67%, dan 211,22%.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain