Tugas Akhir Sipil
ANALISIS INDEKS KEKERINGAN DENGAN METODE THEORY OF RUN DAN THORNTHWAITE MATHER DI KABUPATEN LOMBOK UTARA
Kekeringan Merupakan salah satu bencana yang terjadi ditunjukkan dengan berkurangnya air yang tersedia dengan yang dibutuhkan pada suatu wilayah karena berkurangnya curah hujan yang terjadi. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Klimatologi Kediri Lombok Barat (Lobar) tahun 2017 menyebutkan sebanyak 29 daerah di NTB mengalami kekeringan ekstrem. Hampir semua kabupaten di daerah NTB mengalami bencana kekeringan, kabupaten Lombok Utara merupakan Kabupaten dengan tingkat kekeringan terparah di pulau Lombok. Untuk mengetahui indeks kekeringan di suatu wilayah terdapat beberapa metode. Dalam studi ini menggunakan metode Theory of Run dan Thornthwaite-Matter. Kedua metode tersebut mengidentifikasi adanya potensi kekeringan dengan data lengas tanah, evapotranspirasi potensial dan curah hujan sebagai indikator utama. Dalam studi ini juga dilakukan peramalan dengan metode Statistical Downscalling. Dari hasil perhitungan kekeringan dengan metode Theory of Run menunjukkan bahwa kekeringan terparah terjadi pada stasiun Sopak dengan kekeringan terpanjang terjadi selama 16 bulan dimulai dari bulan februari 1996 sampai bulan Mei 1997 dengan nilai defisit terbesar yaitu -1566,34 mm. Sedangkan metode ThornthwaiteMatter menunjukkan bahwa durasi kekeringan terparah terjadi pada stasiun Sopak dengan periode terjadinya kekeringan rata-rata 7,52 bulan per tahun.
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain