Tugas Akhir Sipil
ANALISIS KATEGORI RESIKO KECELAKAAN BERDASARKAN KONDISI PERKERASAN JALAN (Studi Kasus Ruas Jalan Senggigi – Pemenang)
Jalan Senggigi – Pemenang merupakan salah satu jalan yang digunakan untuk menuju daerah kawasan wisata yang berada di Kabupaten Lombok Barat salah satunya Pura Batu Bolong. Kunjungan wisata yang semakin meningkat di daerah ini mengakibatkan tingkat kepadatan lalu lintas yang tinggi terutama pada hari libur, dimana kendaraan yang sering melewati jalan ini termasuk kendaraan berat seperti bus dan truk yang mengangkut kebutuhan pokok serta industri. Seiring waktu dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi dan kendaraan yang melewatinya merupakan kendaraan berat maka dapat mengakibatkan perkerasan pada jalan ini tidak dapat lagi menanggung beban lalu lintas sehingga terjadi kerusakan jalan. Kerusakan jalan merupakan salah satu faktor yang dapat berpeluang mengakibatkan terjadinya kecelakaan.
Penelitian ini dilakukan dengan pengumpulan data, berupa data primer yang terdiri dari data kerusakan jalan dan data geometrik jalan sedangkan data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait berupa data klasifikasi jalan, data ketidakrataan jalan (IRI) dan data kecelakaan. Tahapan dalam penelitian ini antara lain analisis kondisi perkerasan jalan, analisis defisiensi, analisis peluang terjadinya kecelakaan akibat defisiensi, analisis dampak keparahan korban dan analisis kategori resiko kecelakan serta tingkat kepentingan penanganan. Data kondisi perkerasan jalan di analisis menggunakan metode menurut Direktorat Jenderal Bina Marga 2016 untuk menentukan nilai kondisi perkerasan jalan menggunakan nilai indeks Treatment Trigger Index (TTI). Data di analisis menggunakan aplikasi excel untuk mengetahui besar defisiensi, nilai resiko kecelakaan, kategori resiko dan tingkat kepentingan penanganannya.
Hasil penelitian diperoleh ruas jalan Senggigi – Pemenang 2,59% memiliki peluang kecelakaan lebih dari 15 kali pertahun, 3,56% memiliki peluang kecelakaan 10 – 15 kali pertahun, 9,39% memiliki peluang kecelakaan 5 – 10 kali pertahun, 38,86% memiliki peluang kecelakaan sampai 5 kali pertahun, dan 45,6% tidak memiliki peluang terjadi kecelakaan karena kondisi perkerasannya memiliki defisiensi
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain