Tugas Akhir Sipil
PERBANDINGAN VARIASI DEBIT DAN KEMIRINGAN DASAR TERHADAP PEMBENTUKAN LAPISAN ARMOURING PADA DASAR SALURAN (MODEL EKSPERIMENTAL)
Salah satu permasalahan pada sungai yang sering terjadi adalah dikarenakan adanya perubahan terhadap konfigurasi dasar sungai yang disebabkan oleh terjadinya gerusan akibat adanya proses transportasi sedimen pada dasar sungai. Secara alamiah konfigurasi dasar sungai dapat dipertahankan oleh adanya proses pembentukan armouring pada dasar sungai. Armouring merupakan lapisan tersisa selama terjadinya aliran pada saluran atau sungai yang terdiri dari berbagai macam gradasi butiran. Oleh karena itu pengujian mengenai armouring perlu dilakukan sebagai tambahan pengetahuan dalam hal perencanaan perlindungan dasar sungai yang stabil.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium dengan saluran berdimensi panjang 7,5 meter, lebar 0,5 meter, dan tinggi 0,5 meter. Dengan menggunakan lima variasi debit aliran yaitu 0,0019 m3/dt, 0,0027 m3/dt, 0,0037 m3/dt, 0,0049 m3/dt, 0,0061 m3/dt dan empat variasi kemiringan yaitu 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% sehingga dalam penelitian ini dilakukan 20 kali running. Dari proses running didapatkan sampel untuk material armouring dan material terangkut yang selanjutnya akan diuji gradasi dan berat jenisnya di Laboratorium.
Berdasarkan hasil analisa gradasi dan berat jenis yang telah dilakukan, diketahui bahwa secara keseluruhan material armouring memiliki berat jenis yang lebih besar dari material terangkut dimana material armouring lebih besar 2,3 % pada perbandingan debit, dan lebih besar 3,07% pada perbandingan kemiringan. Dari pemeriksaan gradasi didapatkan nilai D50 yang menunjukkan bahwa material armouring memiliki diameter yang lebih besar dibandingkan dengan material terangkut. Untuk material armouring secara berturut turut dari debit 0,0019 m3/dt hingga debit 0,0061 m3/dt adalah 1,9 mm, 1,9 mm, 2 mm, 2 mm, dan 2,1 mm. sedangkan pada material terangkut nilai D50 yang didapatkan dari debit 0,0019 m3/dt hingga debit 0,0061 m3/dt secara berturut turut adalah 1,3 mm, 1,3 mm, 1,9 mm, 1,4 mm, dan 1,2 mm. sedangkan berdasarkan analisis yang telah dilakukan terhadap pola konfigurasi dasar saluran yang terbentuk, didapatkan keseluruhan hasilnya dari kemiringan 0% hingga kemiringan 1,5% menunjukkan bahwa pola konfigurasi yang terbentuk merupakan pola ripple.
2018135 | 627.123 021.Ind.p | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain